Thursday, 8 February 2018

Menginap di Dataran Paling Tinggi di Cilacap



[Jalan-Jalan] : Air Terjun Penganten Cipicung, Cilacap, Jawa Tengah

Hai hallo apa kabar Faiz dan Fira? hari ini cukup dingin ya, hujan berkali-kali. Alhamdulillah tidak begitu deras, hanya rintik. Meskipun hari ini hujan, suasana di rumah hangat sekali, setiap waktu makan, ummi memasakan makanan untuk kalian semua. Seneng banget, menikmatinya sembari mengenang bermain air di air terjun di dekat rumah mas Davin. Mas Davin adalah sepupu Faiz dan Fira. Mas Davin dan Mas Fariq anak dari kakak perempuan ummi. Faiz dan Fira menyebut bude Ika. Ummi menyebut Mbak Ika, hehee, dan selalu ingat ya, untuk memanggil Mas Davin dan Mas Fariq dengan sapaan mas. Meskipun Mas Fariq lebih kecil, tapi Bundanya adalah kakak ummi.


air terjun penganten cipicung cilacap


#Mendadakliburan di akhir Desember 2017 kemarin merupakan perjalanan panjang kita, Nak. Setelah dari Kota Yogyakarta, liburan berlanjut ke Cilacap, nginep di rumah Uti dan Akung satu malam. Minggu pagi, rencananya hanya mampir ke rumah Mas Davin di Gunung Cipicung, Cilacap. Konon Cipicung ini merupakan dataran paling tinggi di Cilacap. Lokasi rumah Mas Davin lebih tinggi dari gerbang Air Terjun Penganten, Cipicung, Cilacap.



Naik-Naik ke Puncak Gunung


Kondisi jalanan menuju rumah Mas Davin adalah jalan menanjak hampir 60 derajat dan berkelok-kelok. Kanan kiri jalan ternganga jurang yang sangat dalam. Tiga tahun lalu, jalanan menuju Cipicung sangat jelek, jalan menanjak penuh dengan bebatuan, berkerikil dan Abi saja tidak berani membawa mobil untuk naik menuju rumah Mas Davin. Alhamdulillah pemerintah daerah dan provinsi sudah membangun akses jalan menuju Cipicung. Jalanan sudah diaspal dan dibeton. Jadi, makin nyaman berkendara ke rumah Mas Davin di Gunung Cipicung.

air terjun penganten cipicung cilacap


Sampai di rumah Mas Davin, Pak de, bude Ika dan nenek Mas Davin menyambut dengan suka cita. Seketika meja tempat duduk, penuh dengan suguhan mulai dari sale pisang, mendoan, keripik pisang dan pisang goreng. Wah nyaman banget dech hidup di gunung seperti di rumah Mas Davin. Ummi, Abi ngobrol dengan Pak de dan Bude. Faiz dan Fira main bersama Mas Davin dan Mas Fariq. 

Tiba-tiba, Faiz minta nginep di rumah Mas Davin dan merengek pula. Setelah dipertimbangkan dan mengingat esok hari adalah Hari Natal, jadi permintaan Faiz dikabulkan. Pak de dan bude juga meminta kita menginap. Waaah, Faiz senangnya bukan main. Sejak lama ingin menginap di rumah Mas Davin di gunung.

Air Terjun Penganten Saat Masih Perawan


Main-main dan ngobrol berlanjut, sampai Ayahnya Mas Davin mengajak jalan-jalan ke Air Terjun. Mas Davin sudah pernah ke air terjun, yang lokasinya di bawah rumah Mas Davin, deket katanya. Mas Davin saja jalan kaki untuk pergi ke Air Terjun Penganten. Setelah makan siang dan sholat dzuhur, berangkatlah kita, naik sepeda motor. Abi mah bilang, jalan kaki saja, tapi ummi enggak mau. Mana jalanan naik dan turun, masa jalan? hehehe.

Gak sampai 2 menit, sepeda motor berhenti di gerbang yang sedang dibangun. Ada banyak bapak-bapak sedang mengerjakan gerbang dan pos. Untuk menuju ke Air Terjun Penganten, butuh jalan kurang lebih 1 kilo ke Air Terjun Penganten 3. Di sini, ada 3 air terjun. Air Terjun Penganten 1 berada di paling atas. Jalan menuju air terjun paling atas, baru akan dibuat, pada saat Faiz dan Fira datang.

air terjun penganten cipicung cilacap


Jalan yang dilalui jalan menurun yang lebarnya tidak sampai 40 cm, di bawah terbentang hamparan sungai kecil. Faiz sudah berada di depan bersama Mas Davin dan Mas Fariq. Abi, menggendong Fira. Ummi di belakang mengawasi Abi yang menggendong Fira. Alhamdulillah setelah melewati drama kecil, berhasil juga turun ke sungai kecil yang mengalirkan air sejuk super dingin. Ternyata belum sampai dong ke Air Terjunnya.

air terjun penganten cipicung cilacap


Air Terjun ada di balik bukit, berjalan kaki menyusuri bebatuan yang licin karena musim hujan membawa tanah merah. Licin sekali, duh serem sebetulnya. Agak nyesel membawa Fira serta. Setelah berjalan 300 meter, sampailah di Air Terjun Penganten Cipicung, Cilacap. Air terjunnya sangat deras, air yang mengalir ke bawah berwarna cokelat, karena baru saja hujan. Abi menjaga anak-anak berenang dan Fira didudukan di tepi. Ya Allah, tempatnya sangat tersembunyi dan mau bersemedi di sini bakalan tenang sekali. 

Pemandangan Air Terjun Penganten


Hanya suara daun pohon pinus yang bernyanyi tertiup angin. Suaranya bak hujan yang sedang datang memberikan air derasnya dari langit. Faiz senang sekali berenang dan berendam di bawah air terjun. Mas Davin yang sering ke air terjun, juga senang. Anak-anak tidak pernah khawatir terhadap apapun. Orang dewasalah yang terkadang menjadi berlebihan. Banyak sekali bebatuan yang licin, air terjun yang kemungkinan bisa lebih deras atau hujan turun tiba-tiba. Hahaaa, tidak sampai 30 menit, ummi meminta anak-anak selesai. Iyup, ummi khawatir saat awan terlihat begitu dekat dan angin bertiup sangat kencang.


air terjun penganten cipicung cilacap


Perjalanan pulang untuk sampai ke tempat naik menuju jalan, cukup menyeramkan. Aliran air yang deras dan pijakan pada batu yang licin. Alhamdulillah dengan penuh kehati-hatian berhasil melewati bebatuan licin. Saatnya naik ke atas untuk mencapai jalan utama. Drama terjadi, Abi kembali menggendong Fira dan berkali-kali hampir jatuh dan terpeleset. Belum badan Abi yang berisi dan berat badan Fira yang lumayan. Abi ngos ngosan euy, Ummi terus berdoa karena berkali-kali Abi berhenti dan mengambil nafas. Anak-anak yang lain, sudah ngeloyor naik ke atas.



air terjun penganten cipicung cilacap



Beruntung di tengah perjalanan ada bangku dari bambu. Abi duduk dan mengatur nafas, supaya dapat naik kembali ke jalan utama. Sayangnya, kita ndak bawa minum ya, pikirannya memang air terjunnya dekat. Iya sich dekat dari rumah Mas Davin, pintu gerbangnya, tapi menuju ke bawah tempat air terjunnya, butuh perjuangan luar biasa, ehhehehe.


air terjun penganten cipicung cilacap



air terjun penganten cipicung cilacap


Sampai di rumah, ayahnya Mas Davin membeli kelapa muda yang langsung dipetik dari pohon. Fresh from the tree ceritanya. Guyuran air kelapa mudanya sangat terasa, segar banget. Beda dengan air kelapa muda yang dibeli di Tangerang, euy. Sampai ummi mengatakan ke Abi, butuh perjuangan untuk melihat keindahan Air Terjun Penganten Cipicung Cilacap ya, Bi. Alhamdulillahnya, anak-anak senang dan memiliki kenangan pernah ke Air Terjun. 

Air Terjun Penganten Saat Ini


Kabar dari bude Ika, saat ini Air Terjun Penganten Cipicung Cilacap sudah komersil. Sudah ditarik uang retribusi senilai 2000 rupiah. Bude Ika menceritakan juga, kondisi pintu gerbang/ loket selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun yang datang dari luar Kota. Air Terjun Penganten sudah ramai pengunjung dan pernah diadakan sebuah acara di sana. Bude Ika juga menceritakan, Air Terjun Penganten butuh investor untuk pengembangan tempatnya. Mungkin akan dibuat jalan yang lebih nyaman dan mudah. 

Alhamdulillah ya, Nak. Saat kita ke sana di penghujung tahun 2017, untuk menikmati Air Terjun Penganten masih sendirian, gak harus berebutan mencari tempat berfoto, ehehhee. Oiya, Bude Ika sebagai warga yang menetap di daerah dekat Air Terjun Penganten Cipicung, berharap pemerintah teteap memperhatikan akses jalan menuju ke atas. Sudah diketahui bersama, jalanan di dataran tinggi sering terjadi longsor. Berharap dengan dibukanya wisata Air Terjun Penganten Cipicung Cilacap ini, pemerintah juga peduli apabila ada laporan jalan ambles atau longsor. 

Sore harinya, ummi dan Fira berjalan-jalan menyusuri jalanan di dekat rumah Mas Davin. Tanah merah, bunga-bunga khas pegunungan dan hamparan pohon pinus yang mempercantik langit sore. Sayang, kata bude Ika, akhir-akhir ini, cuaca sedang panas, jadi kurang dingin. Tapi, air di kamar mandi saat sore dinginnya minta ampun. Ummi tidak menemukan kipas angin, apalagi AC, heheee. Tidur malam haripun ummi mencari selimut, dingin sekali. 


air terjun penganten cipicung cilacap



air terjun penganten cipicung cilacap


Pagi-pagi sekali, setelah menunaikan sholat subuh, kita pamit untuk menuju Tangerang. Bude Ika membawakan sarapan Pisang rebus yang manis sekali. Alhamdulillah oleh-oleh yang dibawa bukan hanya oleh-oleh plastik besar yang berisi makanan, tapi kenangan untuk anak-anak, untuk Faiz dan Fira yang sangat mahal. Terima kasih banyak bude Ika sudah diijinkan nginep di dataran paling tinggi di Cilacap. Sudah diajak mainan air di Air Terjun Penganten Cipicung Cilacap. Kapan-kapan Faiz dan Fira main lagi ya, ke sana. Menelusuri kembali dataran tinggi di sana.

5 comments:

  1. wah adem sekali pastinya, apalagi air terjun pasti memberikan suara alam yg merdu

    ReplyDelete
  2. Seger nih maen ke Air Terjun Penganten, apa sering dipakai mandi buat manten yaa, ehehe. Makanya namanya Air Terjun Penganten :D

    ReplyDelete
  3. Seru kalau main ke alam gini yaa, aku juga pingin ngajak keluarga buat sesekali main ke wisata alam.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Haaai, Terima Kasih ya sudah mengunjungi Buku Harian Anak-Anak


Yuk jejakkan komentar, supaya saya juga dapat berkunjung balik. Terima kasih ^-^