Hai hallo apa kabar teman-teman Faiz dan Fira?
Alhamdulillah hari ini, ummi menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Yah, meskipun Faiz dan Fira sesiangan tadi, main panas-panasan di luar rumah, yang penting mereka makan banyak dan istirahat dengan cukup.
Faiz siswa madrasah kelas 2, sudah 2 hari mengikuti ujian tengah semester. Ujian tengah semesternya berlangsung selama 2 minggu. Itu artinya, Faiz dan teman-temannya harus belajar pada malam hari menjelang ujian esok harinya.
Sebagai seorang siswa madrasah (setara SD) Faiz pasti memiliki kebosanan saat belajar, apalagi ujiannya lama banget yak. Faiz sich engak protes, bosan atau mogok tidak mau belajar. Tapi dari gerak geriknya saat belajar, ummi mampu menangkap, Faiz sudah mulai bosan nich untuk belajar. Yup, ummi memang selalu menemani Faiz belajar baik hari biasa maupun menjelang ujian.
Ummi harus mengupayakan supaya Faiz mampu belajar lebih mudah dan menyenangkan menjelang ujian. Ummi dan abi adalah tipe orang tua yang tidak mengharuskan anak untuk belajar menjelang ujian. Ummi dan abi hanya memberikan masukan kepada Faiz, untuk fokus saat mengikuti pelajaran di kelas. Faiz harus memperhatikan guru kelasnya dan memahami apa yang disampaikan hari itu. Sulit memang, anak madrasah kelas 2 biasanya memiliki fokus 30 % bercanda 40% dan 30% melamun atau diam saat mengikuti pelajaran di kelas.
Kadang, Faiz memiliki PR yang harus dikumpulkan esok harinya dari sekolah. Ada pro dan kontranya sich dari PR yang diberikan oleh sekolah. PR yang diberikan juga tidak banyak dan hanya 1 mata pelajaran setiap hari dan harus dikumpulkan esok hari. Ummi sich menyambut positif dengan pemberian PR tersebut. Alasannya, PR yang diberikan guru kelasnya meringankan belajar menjelang ujian. Jadi, saat mengerjakan PR tersebut, secara tidak langsung Faiz akan mengingat kembali pelajaran yang sudah diterima hari itu. Jadi, hal ini akan membuat belajar menjelang ujian lebih mudah dan menyenangkan. Tidak terlalu banyak hal yang baru diketahui gitu. Kan, ada yang bialng, baru dengar, enggak tahu kok ada pelajaran seperti itu. Hehee.
Jadi, menjelang ujian ummi dan Faiz rata-rata hanya menghabiskan waktu selama 2-3 jam untuk belajar. Itupun ada waktu istirahat untuk makan, sholat dan sekedar pergi ke kamar mandi. Mata pelajaran yang diujikan rata-rata 2 pelajaran setiap harinya. Jadi, 1 mata pelajaran menghabiskan waktu 1-1,5 jam untuk belajar. Tentu belajar seperti ini akan lebih memudahkan dan menyenangkan bagi anak madrasah kelas 2 ya.
Pada waktu Faiz kelas 1, ummi membacakan materi pelajaran yang semuanya berasal dari buku paket dan lks. Ummi berperan menjadi guru Faiz, menulis di papan tulis dan sesekali meminta Faiz mengikuti apa yang ummi tekankan (wajib hafal). Untuk pelajaran Bahasa Arab dan IMLA, ummi meminta Faiz menghafal bersama, kadang ummi hanya menemani Faiz menghafal.
Hasil akademik Faiz saat kenaikan kelas sangat memuaskan. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 90 dan mendapatkan peringat 20 besar. Ummi dan abi geleng-geleng takjub. Nilai rata-rata 90 tidak mendapatkan peringat 10 besar, itu artinya persaingan sangat ketat di madarasah tersebut.
Di kelas 2 ini, cara belajar menjelang ujiannya sama dengan saat kelas 1. Bedanya, Faiz lebih aktif membaca sendiri, karena membacanya sudah lancar dan sudah paham sendiri apa yang harus dipelajari. Tentunya ummi juga harus sabar dan tidak melakukan keharusan untuk belajar. Kalau Faiz sudah mengantuk sekali, ya sudah, mau dipaksa belajar juga tidak masuk kan? Jalan satu-satunya, ummi membacakan sembari tiduran di tempat tidur, seperti sedang mendongeng. Gimana? seru kan cara belajar Faiz menjelang ujian?
#ODOPOKT6
#ODOPOKT6
"Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia"
Memang kenyataannya belajar sistem kebut semalam malah nggak efektif. Aku menerapkan itu juga ke anakku. :)
ReplyDeleteKalau belajarnya menyenangkan, anak lebih cepat menangkapnya :)
ReplyDelete