Hallo
apa kabar teman-teman Fira semua? Alhamdulillah kabar dari Faiz dan Fira, baik
dan sehat-sehat saja mereka.
Semoga
teman-teman Faiz dan Fira juga baik dan sehat ya. Hadapi cuaca yang panas ini
dengan menjaga ketahan tubuh. Ingat, jangan sembarangan jajan es ya, apalagi
jajan es-nya terlalu sering, karena suka kepanasan kalau pulang sekolah.
Cuaca
yang cerah (panas) ini bisa banget loh, diisi dengan acara liburan di alam
terbuka. Enggak khawatir tiba-tiba hujan. Yang perlu diwaspadai hanya panas
yang menyengat. Tapi, hal itu bisa loh, diatasi dengan membawa topi dan payung
untuk liburan di alam terbuka. Membawa air minum sendiri dan mengkonsumsi
vitamin C terlebih dahulu, sebelum berangkat liburan.
Faiz
dan Fira baru liburan juga nich, Hari Minggu kemarin. Awalnya, Fira sedang
menyebutkan nama-nama binatang dalam Bahasa Indonesia bersama kakak Faiz.
Tetapi, Fira masih menyebutkan nama binatang dalam Bahasa Inggris. Kakak Faiz
agak sebel dech. Nah supaya kakak Faiz enggak sebel banget, ummi mengajak
melihat foto-foto liburan di Taman Margasatwa Ragunan, sewaktu kakak Faiz
berusia 3 tahun. Sama dengan usia Fira sekarang.
Liburan ke Taman Margasatwa Ragunan
Loh,
Fira-nya malah merengek minta pergi lihat Elephant, Bear dan Zebra. Olrait,
ummi mengiyakan jalan-jalan ke Taman Margasatwa Ragunan Hari Minggu esok,
mumpung belum ada rencana liburan juga. Alhamdulillah, Abi juga setuju, liburan
ke alam terbuka sembari mengenalkan hewan-hewan untuk Fira yang sedang belajar
mengenali berbagai macam hewan. Tentunya hewan yang asli, bukan hanya di video
ataupun gambar.
Mengajak
Faiz dan Fira liburan ke Taman Margasatwa Ragunan ini, sekaligus menstimulasi
kecerdasan majemuk-kecerdasan naturalis kepada Faiz dan Fira. Faiz dan Fira
juga bersemangat sekali menunggu Hari Minggu datang.
Rencana
keberangkatan ke TMR yang terletak di Jakargta Selatan adalah pukul 6 pagi,
sekalian menikmati sarapan. Tapi, ummi keasyikan membereskan rumah, Fira juga
bangun agak kesiangan. Jadi baru jam 9 pagi berangkat dari Tangerang ke
Ragunan.
Waze
di Mobil menginformasikan waktu yang akan ditempuh adalah 45 menit. Melalui
toll Karangtengah, sampai ke toll TB Simatupang, kemudian keluar di toll
Ragunan. Alhamdulillah, perjalanan lancar dan selamat. Fira tertidur lagi di
mobil, sebelum sampai ke Ragunan sudah dibangunin, tapi anaknya masih ngantuk
berat.
Tips Piknik di Taman Margasatwa Ragunan
Ummi
dan Faiz, turun di Rumah Makan Sederhana untuk membeli nasi bungkus beserta
lauk pauk. Ini adalah salah satu tips hemat untuk liburan ke Taman Margasatwa
Ragunan. Di dalam, ada banyak pilihan jajanan-tapi ummi dan abi memilih membeli
di luar TMR. Alasannya supaya irit. Bayangkan saja, 3 nasi bungkus, 2 rendang,
2 ayam pop, 1 ayam goreng, 1 porsi ikan bilis, 1 porsi terong tempe, 1 bungkus
sop iga, sambal dan daun singkong ; semuanya enggak nyampe 160.000 rupiah.
Murah banget, apalagi 1 bungkus nasi dan 1 ayam goreng masih bisa dimakan di
rumah.
Piknik hemat di Ragunan |
Lebih
irit lagi nasi dan lauk pauknya membawa sendiri dari rumah. Tapi menganut azas
pengiritan dalam tenaga, abi mengijinkan ummi untuk membeli saja. Tenaga juga
perlu banget loh diirit-irit, apalagi mau liburan ke alam terbuka seperti Taman
Margasatwa Ragunan, yang luasnya banget.
Liburan
ke TMR selain untuk mengenal hewan-hewan secara langsung, juga bisa digunakan
untuk piknik keluarga. Masih ada lahan hijau terbuka yang sangat luas, untuk
menggelar tikar, karpet untuk sekedar duduk-duduk dan menikmati alam terbuka
dengan santai. Jadi, membawa makanan dari rumah ataupun seperti yang ummi
lakukan di atas, adalah pilihan yang tepat untuk piknik di TMR.
Gimana?
sudah irit-kah aku? aku mau tanya dech ke Mak Irit yang sekarang sedang sibuk
mengurus kedua buah hatinya. Thifa dan Hanna, dua gadis manis ini kebanggaaan
Mama Rahmi loh. Ummi mengenal Mak Irit ya dari Mama Rahmi yang memberikan
gambaran Mak Irit dalam komiknya. Ummi belum beli komik ke-dua-nya nich. Buat teman-teman
yang ingin mengenal gimana keseharian penulis Mak Irit, bisa main dong ke www.rahmiaziza.com
, itu adalah alamat webistenya.
Liburan
ke Taman Margasatwa Ragunan adalah liburan di alam terbuka yang Harga Tiket
Masuk-ya masih masuk akal dan kondisinya memuaskan. Ummi bilang memuaskan,
karena kawasan ini terjaga kebersihannya. Apalagi ada anjuran tertulis dan
secara langsung diperingatkan oleh petugas, untuk membuang sampah di tempatnya.
Hal ini tentu saja, dapat dijadikan pelajaran juga untuk Faiz dan Fira. Abi
berkali-kali mengingatkan Faiz dan Fira untuk membuang sampah di tempatnya.
Sayangnya, saat berjalan di kawasan TMR masih ada saja, sampah yang dibuang
sembarangan. Abilah yang berinisiatif mengambil dan membuang di tempat sampah.
Komentar Faiz, "Ngapain sich bi, itukan bukan sampah kita".
Semoga ke depan, masyarakat yang berkunjung ke TMR semakin bijak ya.
Mengenal Hewan dan Menstimulasi Kecerdasan Naturalis
Hewan
pertama yang ditengok adalah Jerapah. Ada satu lagi peringatan tertulis bagi
pengunjung adalah tidak boleh memberi makan hewan di kawasan TMR. Mungkin
karena hal tersebut ya, jarak antara hewan dan pengunjung sangat jauh. Jadi
enggak bisa melihat langsung kulit lorengnya jerapah.
Jerapah makan dedaunan |
Hewan
ke-dua adalah Gajah. Sayang cuaca sangat panas dan penungunjung memadati
kandang Gajah. Jadi, agak sulit melihat Gajah, baik dari depan maupun dari
samping. Faiz dan Fira diberi pantat gajah terus, euy. Ummi sekalian mengulang
pelajaran untuk kakak Faiz tentang Gajah. Gajah binatang yang sangat besar,
hidungnya panjang, telinganya lebar. Kakak Faiz suka kurang benar menjawabnya,
Gajah binatang yang sangat gede, telinganya panjang, hidungnya luas. Hiks.
Pantat Gajah |
Selanjutnya
berkeliling dengan sesekali berhenti. Fira terkadang minta digendong, padahal
sudah niat bawa stroller, tapi pas hari H, ummi enggak ngeluarin. Hiks, buat
tips ya bu ibu semua. Piknik ke Ragunan, emang nyaman bawa stroller untuk
balita. Kecuali, balitanya sudah sering jalan jauh sendiri, yak.
Jalan-Jalan ke Ragunan Membawa Balita
Jalan-Jalan ke Ragunan Membawa Balita
Kandang
Harimau Sumatera banyak pengunjung di sana. Faiz dan Fira sudah senang bukan
main. Ada beberapa yang setia menunggu, tapi nyatanya si Macam ini tak kunjung
keluar dari kandangnya. Huuu, Fira gagal melihat Harimau auuuu. Kakak Faiz
sudah pernah ya, lihat Harimau di TMR, 4 tahun yang lalu.
Tips
lagi saat berkunjung ke TMR adalah gunakan sepatu olah raga, kalau terpaksa
pakai sandal jepit dan kaos kaki. Itupun kalau berencana mengunjungi semua
kandang hewannya ya. Faiz semangat sekali ingin mengunjungi semua kandang
hewan. Fira, sayangnya masih belum kuat jalan jauh apalagi cuaca sangat terik.
Pusat Primata Schumutzer
Tempat
terakhir yang dikunjungi adalah Pusat Primata Schumutzer Tujuannya adalah
melihat Gorila dan Goa. Iya, Goa Faiz ngebet banget ingin ke Goa, setelah
melihat-lihat foto liburan ke TMR. Saking luasnya dan tidak ingatnya ummi dan
abi, tak tahulah keberadaan Pusat Primata tersebut. Abi sempat mendownload
aplikasi Ragunan Zoo. Saking lelah dan kepanasan, signal kurang bersahabat
dech. Jadi mencari manual, sampai kesasar dan akhirnya mendengar ada
bapak-bapak menunjukan Pusat Primata tersebut kepada seseorang *nebeng denger,
hehehe.
Pertama
kali harus mengisi saldo kartu DKI terlebih dulu, kalau saldonya mencukupi
masuk saja dengan cara men-tap kartu tersebut. Ada petugas yang akan membantu.
Barang-barang seperti tikar, makanan dan minuman, rokok dan api dititipkan.
Kecuali air minum untuk bayi dan balita. Faiz dan Fira ummi minta minum dulu
sebelum masuk Pusat Primata.
Dulu,
kunjungan pertama langsung naik yang ada patung gorilanya. Tapi kemarin, abi
langsung membawa Faiz dan Fira ke bawah, langsung ke kandang gorila. Tapi
sayang sekali, gorilanya sedang ngumpet gak mau nengok sekalipun ke pengunjung.
Tapi memang berbeda sekali dengan kunjungan dulu dech, semua hewan bisa
dilihat. Apa karena hari libur, pengunjung banyak dan para hewan ngumpet
ataupun tidur di kandangnya ya? Hewan-hewan di luar juga rata-rata tidak
menunjukan batang hidungnya *pengunjung kecewa iyyh.
Di
Pusat Primata tersedia air minum bersih. Faiz Fira dan abi mencoba untuk
meminumnya. Seger katanya, duh sayang yak, botol air minum Faiz dan Fira malah
dititipkan, padahal gak apa-apa dibawa saja. Intinya kan sebetulnya enggak
boleh buang sampah sembarangan kali ya.
Masuk
di dalamnya, gak ada hewan-hewan yang dapat dilihat. Jadi ya, romobongan
keluarga ini hanya menikmati suasana tenang, hijaunya pepohonan dan dedaunan.
Makin senang sewaktu masuk ke dalam Goa. Kondisinya sudah berbeda sekali,
lantainya sudah menggunakan karpet karet dan ada AC-nya. Huaaa, senengnya.
Mungkin karena panjang Goanya sudah ditambah kali ya.
Pintu masuk Goa |
Keluar
dari Goa, langkah kaki sepertinya sudah berat sekali. Fira berkali-kali minta
digendong. Apalagi sewaktu naik ke Jembatan yang dari atas bisa melihat
rerimbunan pohon. Ada air terjun kecil yang mampu menyegarkan pandangan mata.
Iya, kalau dari jembatan hanya bisa melihatnya saja.
Selesai
dech petualangan di Pusat Primata Schumutzer. Padahal masih ada banyak tempat
yang bisa dijumpai. Ada banyak tempat duduk untuk melepas lelah, tapi namanya
membawa anak balita, jadi jalannya agak enggak nyante.
Di
depan Pusat Primata Schumutzer ada tenda untuk menunaikan sholat. Alhamdulillah,
jadi tidak perlu jalan jauh-jauh mencari Masjid. Selesai sholat, duduk-duduk
untuk minum air dingin, duh jadi minum air dingin dech. Ada beberapa pemuda dan
pemudi yang menjajakan minuman dingin di dekat pintu keluar Schumutzer.
Tenda darurat untuk sholat |
Habis
satu botol minuman dingin, perjalanan langsung menuju ke parkiran, pulang
dengan membawa banyak kenangan manis dari liburan di Ragunan. Satu hal yang
ingin ummi sampaikan di sini, semoga pihak Taman Margasatwa Ragunan membacanya
ya. Bersamaan dengan rombongan keluar, ada beberapa pengunjung yang masuk ke
dalam Pusat Primata Schumutzer melalui pintu keluar. Saat itu tidak ada petugas
yang berjaga dan otomatis pengunjung tersebut, free tiket masuk dong.
Satu
pengunjung masuk, satu lagi masuk dan kemudian diikuti banyaknya rombongan
pengunjung yang masuk melalui pintu keluar. Rasanya ummi malu sekali melihat
hal itu, apalagi sebagai orang tua wajib untuk memberikan contoh yang baik
untuk anak-anaknya.
Okay
baiklah, semoga itu adalah hal yang pertama yang terjadi di TMR ya. Perjalanan
ke tempat parkir menjadi sangat berat, saat Fira merengek minta naik mainan
yang tersedia di area permainan. Duh, deket banget sama Pusat Primata
Schumutzer. Sepanjang perjalanan tangisannya menjadi. Akhirnya di tempat
pakiran, ummi beliin boneka kecil-kecil saja untuk Fira. Alhamdulillah
nangisnya berhenti. Tapi dilanjutkan di dalam mobil dan berantem pula sama
kakaknya. Duh, semoga tahun berikutnya ke Ragunan, lebih nyaman lagi ya.
Taman Margasatwa Ragunan
Alamat TMR : Jl. Harsono Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Buka Jam 7 pagi hingga 4 sore
Petunjuk ke TMR
- Stasiun Tangerang (KRL) : Naik jurusan Tangerang-Duri. Naik jurusan Bogor, kemudian turun di stasiun Sudirman. Jalan kaki ke halte Trans Jakarta Dukuh Atas 2. Naik TJ jurusan Ragunan. Jalan kaki ke TMR
- Untuk yang berdekatan dengan Halte TJ, lebih baik menggunakan fasilitas TJ
- Kendaraan Pribadi, melalui toll lebih mudah, karena posisi Ragunan dekat dengan toll.
Faiz dan Fira menggunakan fasilitas :
- Tiket masuk dewasa 4.000 x 2 = 8.000
- Tiket masuk anak-anak 3.000 = 3.000 (Fira belum dihitung )
- Parkir Mobil = 6.000
- Naik Bendi 1 keluarga (2 dewasa, 2 anak-anak ) 15.000
- Masuk ke Pusat Primata Schumutzer 3 x 7.000 = 21.000
Total pengeluaran di Taman Margasatwa Ragunan = 53.000 + makan siang 155.000 = 208.000 belum termasuk bensin, bayar toll dan aneka jajan di luar itu. Hehehe, enggak perlu dihitung juga ya, karena setelah dari Ragunan, abinya Faiz dan Fira mengambil rute pulang dari Ragunan-Pondok Labu-Cinere-Pondok Cabe-Serpong-Tangerang.
Hahaaa iyaa kalo ke tempat wisata enakkan bawa bekel. Tapi di beberapa tempat wisata ada yang ngga ngebolehin bawa makanan yaa. Gagal irits deh kalo gitu, hiks. Duh maap baru mampir mbak Astiin.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletekeren ka untuk karya tulisanya :D
ReplyDeletepertandingan liga spanyol