Halloha, apa kabar teman-teman Faiz dan Fira.
Hari ini, dari badan Faiz terlihat tanda-tanda keluarnya cacar air. Semoga ya, benar-benar cacar air. ⏳ Bagaimana dengan Fira? hari ini Fira membuat hati ummi nano-nano. Alhamdulillah banget ya, Fira mau makan dengan teratur. Tadi sore makan banyak, pakai ayam goreng dan nasi. 🍗
Ummi pingin cerita nich, jalan-jalan Faiz dan Fira pada Hari Minggu kemarin. Setelah Hari Sabtunya adalah Tahun Baru Imlek. Faiz mah enggak libur sekolahnya, Abi juga keluar ke proyek. Jadi, jalan-jalannya direncanakan Hari Minggu, sekalian anter nenek pulang.
Rencana ummi pingin jalan-jalan ke Bumi Perkemahan Cibubur dan sekitarnya. Termasuk Kampung Cina dan Taman Buah Mekarsari.
Malam harinya, ummi memastikan ke Faiz dan Fira, supaya bobo gasik, enggak terlalu malam. Tapi tetap saja, kita semua bobo di atas pukul 10.00 malam. Jam biologis ini masih susah sekali untuk diubah, kecuali memang kelelahan.
Pagi harinya ummi menyiapkan pakaian untuk semuanya. Tema pakaian untuk jalan-jalan kali ini adalah, merah. Kecuali nenek, ummi menyiapkan kaos merah dan jeans biru untuk abi dan Faiz. Ummi kaos merah dan dress hitam. Sedangkan Fira mengenakan blouse pink dengan list merah serta celana legging.
Berangkat dari Tangerang jam 7 pagi, setelah sarapan roti panggang. Menuju Cibubur mengunakan jalan toll dan keluar di pintu toll Cibubur. Sayangnya, keputusan diambil, langsung ke Kampung Cina.
Jalanan pagi itu sangat lengang, tidak dijumpai titik-titik kemacetan. Alhamdulillah anak-anak juga riang dan gembira. Apalagi ketika abi berhenti di rest area Cibubur untuk membeli tahu sumedang. Benar-benar rame, anak-anak makan tahu sumedang. Faiz habis banyak, kalau Fira makan isinya saja, takut ketelak.
Kampung Cina Cibubur, terletak di dalam sebuah perumahan. Tahun 2006, ummi dan abi pernah jalan-jalan ke Kampung Cina bersama teman kantor. Sudah lama sekali ya, dan banyak sekali perubahan yang terjadi. Ummi ingatnya ada beberapa permainan di dekat Kampung Cina. Dan kemarin, ummi tidak menjumpai area tersebut.
Petugas pengamanan mengarahkan kita untuk memarkirkan kendaraan di ruko-ruko di depan Kampung Cina. Entahlah, apakah ada tempat parkir khusus Kampung Cina atau tidak. Ummi hanya melihat kendaraan parkir di sepanjang jalan di kawasan Kampung Cina.
Masuk ke dalam Kampung Cina tidak dipungut biaya masuk. Ummi sempat meminta rombongan kecil ini, berfoto di depan Gerbang Kemakmuran. Semoga tahun ini membawa kemakmuran buat semuanya yaaaa, aamiin.
Setelah masuk melalui Gerbang Kemakmurah, suasana merah meriahnya Kampung Cina sangat terasa. Duh, semua serba merah, jadi meriah yah. Faiz menemukan ada ayam yang bertengger cantik setelah Gerbang Kemakmuran. Faiz minta foto bersama ayam.
Setelah masuk ke dalam Kampung Cina-nya. Ummi berdecak kagum melihat banyaknya barang-barang yang lucu-lucu, yang menggemaskan dan minta diajak pulang. Kalau gak ingat anak-anak, mungkin ummi sudah belanja abis dech.
Yup, benar. Kampung Cina berisi banyak kios-kios yang menjual beraneka macam cindera mata khas dari Cina. Ada banyak pilihan baju-baju berwarna merah yang di google dikatakan namanya adalah Cheongsam. Ummi pingin beliin buat Fira, tapi abi melangkah pasti, jarang sekali berhenti di tiap kios.
Berhenti ketika anak cantik yang satu itu, minta mainan palu-paluan yang bunyi. Dipukul bunyi, ngeek ngeeek gitu. Hhuhuhuu.
Faiz dan nenek tertarik melihat sungai di bawah jembatan buatan yang khas dengan jembatan di Cina. Duh, ummi pingin foto di situ, tapi kok antrian untuk foto, lama banget. jadi ummi mengambil foto Faiz dan nenek secara cepat dengan hasil yang tidak memuaskan. Huhuuu.
Setelah jembatan ada gerbang lagi.lho. Di atas gerbang ada sebuah tulisan The Forbidden City. Artinya apa? Kota yang terlarang? ummi gak tahu, Nak.
Nah, di balik gebang ini ada kios penjual gula-gula kapas. Faiz minta beli dan pilih yang paling besar dan sempurna. Di sebelah kios gula-gula kapas, ada kios penyewaan baju Cheongsam dan dapat berfoto menggunakan baju tersebut. Tapi, tidak boleh menggunakan kamera pribadi.
Jalan-jalan selanjutnya yang ditemui tetap kios-kios. Ada yang sudah buka ada yang belum buka. Kampung Cina tidak begitu luas ya, jadi muterin beberapa kali dan mencari barang yang ingin dibeli, pasti enggak bakalan lelah. Kecuali kalau ramai sekali, duh mending duduk-duduk saja di depan gerbang, ya.
Belum selesai berputar, tiba-tiba gerimis perlahan menjadi hujan turun. Waaah, belum puas foto-foto bersama Faiz dan Fira, hujan sudah datang.
Terpaksa dech, rombongan minggir ke bawah gerbang dan kemudian memutuskan untuk keluar dari Kampung Cina. Kurang lebih cuma setengah jam, berada di Kampung Cina nih.
Lumayan lah ya, untuk pengalaman Faiz dan cerita untuk Fira. Ada beberapa ukiran yang terdapat pada bangunan Kampung Cina yang menarik. Ada jembatan khas Cina yang menjadi daya tarik Faiz. Ada juga patung naga yang ingin diduduki oleh Faiz. Semuanya pelajaran dan pengalaman untuk Faiz.
Satu hal yang ummi tahu, Faiz benar-benar enggak doyan gula-gula kapas. Dulu pernah dibeliin abi, dan enggak dimakan. Sebelum belipun, ummi sudah warning kepada Faiz. Tapi namanya anak-anak ya, mungkin dirasa doyan, eh...malah belum doyan.
Fira nich yang makan beberapa sobekan gula-gula kapas berwarna pink. Asal besok kalau ketemu kapas make up ummi, ya jangan dimakan ya, Nak.
Kampung Cina ini terletak di
Jalan Boulevard Kota Wisata, Cibubur
Ciangsana, Gn,Putri, Bogor, Jawa Barat
Alhamdulillah ummi membawa payung lipat yang mugil di dalam tas. Jadi, abi dan Faiz lari menuju mobil, ummi, nenek dan Fira berpayung bertiga.
Di dalam mobil, akhirnya memutuskan untuk mencari tempat makan di Bekasi. Tapi setelah searching tempat makan yang memiliki pilihan tempat duduk lesehaan, belum nemu atau memang enggak ada. Diputuskan untuk pulang ke Priuk langsung.
Hujan dengan intensitas ringan juga mengurungkan rencana jalan-jalan ke Taman Buah Mekarsari. Padahal atuh, ummi kepingin banget bawa Faiz dan Fira ke sana. Lain waktu, kita jalan-jalan ke sana, yuk.
Alasannya kenapa ya, tidak boleh menggunakan kamera pribadi ? teras kurang asek kan ? seharusnya boleh, tinggal naikan harga sewa bajunya saja kan ?
ReplyDeletekurang tahu om, mungkin nyewa saja trus potografernya nanti enggak kebagian kerjaan kalau pakai kamera sendiri.
DeleteWah serunya jalan-jalan bareng anak-anak. Sejak kapan hari aku pengen bawa keluarga ke sini. Belom kesampaian juga...
ReplyDeletekawasan Cibubur banyak tempat wisata, Mbak. Sekalian saja semuanya termasuk Kampung Cina ini,
DeletePengen ajak anak2 jalan2 ke sini juga sebenanrnya. :)
ReplyDeleteAjaaaaak,
DeleteWih, ada tempat penyewaan bajunya segala. Seru tuh. :)
ReplyDeleteNah, mungkin sekalian ya, di Kampung Cina ya pulang bawa hasil photo pakai bajunyaaa...hehe
DeleteKe sana ah! :D
ReplyDeleteYUk,
DeleteWah asyik kalau bisa ke sini, banyak cindera mata ya Astin.
ReplyDeleteIYa, mbak
DeleteWah kota wisata si jangan ditanya, rameee. Tapi mesti pinter-pinter pilih makanan, karena beberapa rasanya kurang :(
ReplyDeleteSalam,
Gianta
Iya rame dan juga kurang luas ya, makanan aku belum pernah beli di sini,
Deleteseru ya...
ReplyDeletesaya pernah jg ke sana, tp udah lama bgt, kayanya wkt blum nikah :D
Kalau ke Jakarta lagi, mampir ke sini. Beberapa tempat bisa dijadikan spot untuk foto, Mbak
DeleteYang dari kampung pribumi
ReplyDeleteikut nyimak . kayaknya asik
Aku kok ngak pernah ke kampung cina yaaa ihik ihik, mesti segera nich jalan2 ke cibubur
ReplyDeletekeren ka belajar graffiti
ReplyDeleteInget kampung Cina Cibubur inget foto prewedding sama suami hahaha
ReplyDeleteLumayan dekat dari rumah saya , tapi saya malah belum pernah ke Kampung Cina.
ReplyDeleteKirain aku ini di Hongkong, saya belum pernah ke Cibubur.. asik juga ya tempatnya. Tfs Mba
ReplyDelete