Hallo apa kabar anak-anak ummi? sehat-sehat selalu ya, Nak.
Dua minggu yang lalu, sepulang dari main ke rumah Nenek. Fira mengalami gangguan pencernaan, muntah.
Hari itu, Hari Senin. Seperti biasa, Fira bangun tidur. Langsung mandi menggunakan air dingin. Ummi dan embak beres-beres gudang. Tiba-tiba, Fira minta dipeluk sama ummi 😢. Berhubung ummi sedang membereskan barang-barang di gudang, ummi meminta Fira masuk ke kamar saja, bareng abi.
Fira nurut, keluar dari gudang, trus masuk kamar. Eh, brownis-nya ummi datang lagi, tapi enggak merajuk. Langsung muntah air 😡. Ya Allah, Nak. Ummi kaget banget karena ini adalah muntah Fira yang pertama. Ummi langsung merasa bersalah, gantiin baju Fira trus gendong ke kamar.
Setelah brownis cantik lagi. Ummi kasih dong, bubur susu beras merah. Beberapa suap bisa masuk ke dalam perutnya. Makannya sembari main di rumah dede Syahdan. Tiba-tiba, sewaktu mau masuk ke rumah, muntah ke dua di depan pintu.
Fira sudah terlihat lemes nich. Jadi, ummi bawa tiduran. Minta air putih, ummi kasih, muntah lagi 😢. Minta susu, muntah juga. Ummi sedih. Abi terlihat bingung juga, kenapa Fira bisa muntah. Kemarin seharian di rumah nenek, mau makan.
Diagnosa ummi (Senin) : Di rumah nenek, Fira main di luar rumah. Lari-larian saking senengnya ada halaman luas. Sorenya, ummi lihat Fira minum air teh gelasnya nenek. Minum susu UHT cokelat. Duh, mana yang menjadi penyebabnya.
Langsung siang harinya, Fira dibawa ke rumah sakit ibu dan anak terdekat dengan rumah. Bertemu dengan dokter UGD perempuan. Alhamdulillah, kali ini, Fira enggak nangis maupun marah. Anaknya lempeng saja, diminta tiduran di bed periksa, nurut. Diminta buka mulut, nurut. Fira pasti memang merasa enggak enak badan banget ya 😢.
Diagnose dokter UGD (Senin) : ada gangguan di lambungnya. Ususnya enggak begitu bising. Perbanyak minum air putih. Diberikan terapi cairan natrium, seperti oralit dalam botol kaca. Obat mual dan antibiotik.
Cairan Natrium |
Malam hari sampai pagi berikutnya, Fira masih muntah. Abi dan ummi gantian semalaman untuk menjaga Fira. Berkali-kali muntah. Mengganti sprei, menyiapkan handuk dan menyiapkan air minum untuk Fira.
Kain yang disiapkan di samping Fira |
Satu botol dari resep pemberian dokter UGD habis di sore hari. Abi beli di apotik terdekat. beli dua untuk jaga-jaga. Abi memang memberi cairan Natrium tersebut untuk Fira. Fungsinya sama seperti cairan infus. Kata Abi, kasihan kalau dikasih susu, ususnya belum kuat.
Abi juga membelikan boneka yang mengeluarkan suara. Ini semacam sogokan untuk Fira. Biar brownis mau minum obat dan seneng. Tapi boneka yang namanya Belinda itu, sama sekali enggak disentuh sama brownis. Jangankan disentuh, kalau didekatkan di samping Fira, malah diusir. Duuh, nasibmu Belinda 😊.
Pagi harinya, Fira dibawa lagi ke dokter. Tadinya sempat mikir untuk ganti rumah sakit saja. Wajah Fira lesu banget. berat badannya juga terlihat turun. Ummi sedih, anak ini kalau sakit diam, enggak mau minum obat pula. Kalaupun nantinya Fira diminta untuk rawat inap, ummi pasrah meskipun ngeri. Membayangkan jarum infus masuk ke dalam pergelangan tangan mungil brownis.
Sebelum ke rumah sakit, ummi sempat memberikan melon yang diuleg-uleg sampai menjadi air. Alhamdulillah sampai 20 ml.
Diputuskan untuk tetap di rumah sakit ibu dan anak yang terdekat dengan rumah. Untuk masalah efisiensi jarak dan waktu, jika pilihannya harus rawat inap. Kebetulan ada praktik dokter anak. Menunggu hampir satu jam, sampai dokter anaknya datang.
Fira tertidur di ruang UGD dengan nyenyak. Ummi duduk di luar ruangan bareng kakak Faiz. Abi menunggu Fira di dalam ruang UGD. Dari datang sampai diperiksa dokter anak, Fira muntah 2 kali.
Diagnose dokter anak (Selasa) : Radang nih bu, merah tenggorokannya. Ibunya jangan diam saja anaknya makan cokelat. Jangan doam saja anaknya makan gorengan. Jangan diam saja minum es. Gak perlu dikasih obat mual. Kalau anak batuk dan muntah, biarkan saja mereka batuk dan muntah. Batuk dan muntah itu mengeluarkan kuman dan penyakit di dalam tubuhnya. Jangan dikasih obat muntah. Enggak perlu di rawat inap. Diuap yaaaa!!!😊
Pemeriksaan di dalam ruang praktik DSA enggak sampai sepuluh menit. Fira ditidurkan didekat meja DSA. Tangan dokter membuka mulut Fira. Memeriksa detak jantung dan melihat mata Fira. Suster memberikan obat supositoria penurun panas. Finish.
Di ruang fisioterapi, Fira mendapatkan terapi penguapan. Sama seperti kakak Faiz pada awalnya. Menangis dan memberontak. Duh, tapi dari pengalaman ummi, kalau balita sedang diuap, memang lebih baik menangis, jadi uapnya masuk dengan baik dan dahak serta lendirnya keluar.
Benar saja, ada dahak pertama keluar. Selanjutnya menangis lagi. Enggak lama, setelah alatnya dipasang lagi, muntah air-lah Fira 😣.
Setengah hari di rumah sakit. Bersyukur Fira enggak dirawat. Alhamdulillah enggak harus melihat Fira berontak, duh Ya Allah, terima kasih banyak. Meskipun kondisi Fira terlihat lesu, tapi mukanya enggak pucet loh.
Di jalan sempat muntah, sampai kehabisan handuk kecil untuk persediaan muntahan Fira. Sampai di rumah Fira tidur lagi dengan nyenyak. Nenek juga datang ke rumah, yang sedianya untuk jaga-jaga, kalau Fira di rawat inap, Faiz di rumah sama nenek.
Alhamdulillah, malam harinya Fira sudah mau pegang Belinda. Sudah berkurang muntahnya. Ummi dan Abi tidur nyenyak sampai pagi menyapa.
Abi membelikan bubur buat sarapan Fira. Tapi nih anak, susahnya dimasukkan makanan. Sebelum sakit, Fira juga susah banget makannya. Duh, apalagi pas sakit begini. Ummi sampai khusus duduk di sebelah Fira tidur. Ngobrol, ngelus rambut Fira, ngepijitin kaki Fira. Tahu-tahu brownisnya ummi minta apel.
Ummi kupas satu buah apel putih. Rasanya manis kok. Ummi iris tipiiiiiis banget. Biar Fira enggak susah menelannya. Satu irisan ummi kasih. Fira minta lagi. Dikasih lagi. Minta lagi, sampai satu buah apel untuk sarapan Fira.
Alhamdulillah.
Setelah hari itu, Belinda sudah diajak mainan sama Fira. Fira juga sudah mengobrak abrik mainan dan lemari dapur. Alhamdulillah juga sudah minta ini dan minta itu. Sekarang Fira tinggal penyembuhan dari batuk saja. Susah nich anak minum obat. How dong?
Ini penanganan untuk Fira sewaktu muntah :
- Diberi minum sedikit demi sedikit. Tapi Fira kadang marah, minta yang banyak. Tapi Abi enggak pernah kasih, takut ususnya kaget.
- Diberi carian Natrium sesuai anjuran dokter.
- Nyiapin ember kecil untuk menampung muntah Fira. Tapi enggak berfungsi. Jadi, daripada sprei yang harus diganti terus. Ummi menyiapkan handuk. Kebetulan banyak handuk dari sponsor.
- Siapkan kain dan handuk yang banyak di samping Fira.
- Menjaga Fira karena terjadinya muntah bisa setiap saat.
- Enggak membiarkan Fira tidur tengkurap. Fira juga susah banget pakai bantal, tapi ummi perbaiki terus posisi tidur Fira.
- Ummi kasih minyak telon untuk menghangatkan perut Fira.
- Ummi membuat jus melon, karena kandungan airnya banyak. Apalagi Fira suka banget buah.
Anak sakit memang membuat ibu dan bapaknya bingung ya. Alhamdulillah support dari keluarga membuat ummi dan abi lebih tenang dan sabar. Ummi dan abi juga tetap makan dengan porsi seperti biasanya. Karena selain menguras pikiran, menjaga anak sakit juga menguras tenaga.
Trus untuk menjaga supaya gangguan pencernaan tidak terjadi lagi pada Fira. Ummi mencoba untuk mendisiplinkan kembali waktu makan. Menu makanan dan jajan yang diberikan oleh orang lain. Sehat-sehat selalu ya, brownis-nya ummi. 😘
Sehat2 ya fira. Bener tuh kata dokter kalau muntah & batuk itu reaksi tubuh mengeluarkan racun, yg ptg perhatikan jgn smpai dehidrasi.
ReplyDeletesyukurlah, memang saat anak sakit kita juga rasanya sakit ya
ReplyDeleteSedih baca tulisan ini mbak, kalau anak sakit bikin nggak semnagat mau ngapain aja.
ReplyDeleteSehat selalu dan ceria ya Fira. Saya ikut berdoa demi keriangan Fira kak. :)
ReplyDeleteSemoga setelah ini sehat selalu ya, Fira :)
ReplyDeleteMantap :D
ReplyDeleteSehat terus Fira, Semangat terus ummi abbi <3
ReplyDeleteSalam,
Pink
mantappp :D penyakit lupus jurnal pasarpolis
ReplyDelete