Apa kabar anak-anak ummi?
Siapa yang terjatuh? siapa yang terluka, ummi? anak ummi yang ganteng nich, mengalami luka setelah terjatuh.
Ceritanya begini. Hari Minggu kemarin, Faiz dan Fira berkumpul bersama keluarga besar Abi di Priuk. Rumah nenek ini, berada di sebuah jalan beraspal dan tidak terlalu lebar. Faiz, Fira dan sepupunya berlarian kemana saja. Merasa bebas sebebas-bebasnya. Orangtua masing-masing sedang ada acara keluarga.
Sore hari, ummi meminta Faiz untuk berisitrahat. Sudah puaslah mainnya, mandi saja dulu. Faiz tuh, menolak kan?, ya sudah, ummi masuk. Ummi baru masuk sebentar, kemudian keluar rumah lagi. Faiz sudah tidak ada. Ummi mencari ke jalanan, ternyata Faiz sedang berjalan lambat.
Dari jauh, ummi melihat, kok celana jeans Faiz robek? em...em...pasti terjatuh nich. Kapan? Benar saja, Faiz terjatuh. Celana jeans bagian lutut robek sekitar 8 centimeter. Air mukanya menahan tangis dan lemes.
Ummi sadari, ummi masih belum memiliki kesabaran dan ketenangan yak. Jadi, yang keluar dari mulut ummi adalah kata-kata ini,
"Tu...kan, sudah dibilangain ummi berkali-kali. Masuk, istirahat trus mandi. Coba lihat, jatuh kan? rasain saja lukanya!"
Sewaktu ummi berkata-kata tersebut, Faiz cuma menggigit jari. Ummi mencoba untuk mengganti celana jeansnya untuk melihat lukanya, Faiz emoh. Menarik dirinya dan tidak mau dipegang oleh ummi. Abi masih tertidur nich.
"Sini, celananya dibuka. Dilihat lukanya, besar atau gak. Cepet diobatin, biar ketahuan seperti apa lukanya"
Ummi masih dong dengan gaya nyerocos dan menghakimi Faiz. Faiz cuma merengek pelan dan memeluk kaki abinya. Abinya pun hanya mengeluarkan suara :
"Gak apa-apa, laki-laki jatuh ya biasa. dulu abi juga begitu"
Pegang dahi dech ummi, iya, bukannya tidak boleh jatuh, luka dan sakit. Tapi kalau mendengar kata-kata ummi, Faiz istirahat dan mandi, kan gak jatuh. (lalu baru sadar, semua kan yang mengatur Allah ya ;) )
Masih dengan drama Faiz tidak mau disentuh ummi. Abi keluar kamar dan mengambil air wudhlu. Mau sholat ashar. Namanya seorang ibu, tidak mungkin ya marah-marah gak jelas sama anaknya. Ummi mendekatlah ke Faiz yang berada di dekat jendela kamar.
Di sini, ummi sekalian memberikan pertolongan pertama ketika anak terjatuh dan terluka. Intronya di atas, mohon dimaklumi ya, tidak lebih lima belis menit kok, drama di atas ;)
- Ummi menarik badan Faiz. memeluk dan meletakkan kepala Faiz dipangkuan ummi. Hal ini, bertujuan untuk memberikan rasa nyaman untuk Faiz. Buktinya, ketika ummi menarik badan Faiz dan memeluknya, Faiz sudah mau bercerita di mana Faiz terjatuh.
- Berikan air minum. Ummi mengambil botol air mineral dan gelas. Memberikan sedikit demi sedikit gelas berisi air mineral. Faiz mau meminumnya dan meminta tambah sampai tiga kali. Dengan minum air sedikit demi sedikit, bertujuan untuk mengurangi trauma dan rasa nyaman juga. Tapi memang harus dilihat kasus perkasus ya, ada yang tidak boleh diberikan air minum dalam kasus yang lain.
- Setelah minum air mineral, Faiz sudah semakin nyaman dan tenang. Faiz bercerita terjatuh di jalan aspal yang ada lubangnya. Faiz tidak melihat karena fokus dengan larinya. Ketika ummi meminta celana jeansnya dibuka, Faiz juga sudah mau.
- Pertolongan pertama pada luka, juga berbeda-beda ya, tergantung jenis lukanya. Ini sepengetahuan ummi saja, mohon koreksinya jika salah. Luka Faiz adalah luka terbuka, berwarna merah yang menandakan kulit lututnya mengelupas. Beruntung Faiz mengenakan celana jeans. Lukanya bersih, sedikit terlihat ada warna putihnya. Ummi tidak memberikan minyak tawon atau obat merah.
- Biasanya, dengan luka terbuka seperti itu, dioleskan salep antibiotik. Namanya Enbatic yang sudah teruji apda luka-luka Faiz sebelumnya. Dioleskan beberapa kali, sudah mengering. Tapi karena ini jauh dari rumah, dan salepnya tidak dibawa...ummi biarkan saja.
- Perjalanan Priuk Tangerang satu jam, lewat jalan biasa (non toll). Sengaja mencari apotek untuk membeli salep Enbatic. Tapi tidak kunjung bertemu pada perjalanan ke arah pulang Tangerang.
- Setelah sampai di rumah. Ummi mengambil kapas dan memberikan cairan antiseptik (Dettol cair) ke kapas. Kemudian menempelkan kapas yang telah dibasahi Dettol. Faiz tidak teriak, meskipun sedikit meringis. Dettol ini, akan memberikan rasa dingin meskipun ada perih-perihnya pada luka.
- Seharusnya sebelum tidur malam, dioleskan Enbatic. Tapi salep Enbaticnya sedang jalan-jalan kemana tahu. Tidak ketemu, sudah letih mencarinya.
- Pagi hari, saat Faiz akan berangkat sekolah. Ummi melihat lukanya sudah sedikit mengering. Kemudian ummi berikan kapas yang telah dibasahi Dettol lagi. Alhamdulillah, sudah lumayan baik. Tapi hari ini harus dijadwalkan untuk membeli salep Enbatic untuk menjaga agar luka Faiz tidak infeksi. Salah satu kandungan Enbatic adalah adanya antibiotik.
Faiz dan Fira bersama sepupunya |
Aktivitas fisik Faiz |
Jadi, begitulah selalu dimulai dengan drama sebentar. Selanjutnya, tidak ada ibu yang tega melihat anaknya meringis kesakitan. Mungkin kepanikan ummi ditandai dengan kecerewetan ummi, ya, Nak. Ummi juga tidak pengsan melihat luka kaki Faiz. Meskipun pada awal-awal Faiz terjatuh, dulu. Ummi juga rada ngeri sama darah dan luka.
Lain kali, semoga Faiz semakin pintar ya. Mengikuti kata-kata ummi. Ummi meminta Faiz berisitrahat karena melihat Faiz sudah terlalu lama bermain. Ummi berpikir, Faiz pasti sudah lelah. Oke ya, hari ini, buguru memberikan ijin untuk Faiz belajar di rumah. Tadi mah, sudah berangkat ke sekolah. Namun melihat wajah Faiz masih pucat dan kesakitan, kasihan.
Berhati-hati ya, Nak. Terjatuh dan terluka itu biasa untuk anak laki-laki.
Melihat anak terjatuh dlm belajar memang ngga mudah yaa umm, aku klo liat anak blajar sepeda, ngeri2 gimana gitu..
ReplyDeleteRmhnya di tangerang ya um? Salam kenal yah :)
Biasa yaaa kalau anak-anak terluka atau jatuh.. Yang penting langsung dibersihkan dan diobati
ReplyDeletebiar mandiri
ReplyDelete