Alhamdulillah ya Allah, ini adalah tahun ke dua untuk Fira menikmati indahnya bulan Ramadan. Tahun lalu, Fira masih unyu unyu bayi dan sekarang Fira sudah tumbuh dan berkembang menjadi anak balita yang lincahnya sudah melebihi bola bekel.
Jika tahun lalu, tidak dapat meninggalkan Fira di rumah sendirian untuk sholat berjamaah, tahun ini ummi menguji diri sendiri. Apakah mampu membawa Fira yang untuk duduk diam sebentar saja, susahnya minta ampun.
Pengalaman mengikuti shalat Idul Adha tahun lalu, Fira mampu duduk tenang sembari minum susu menggunakan botolnya. Sholat Idul Adha memang tidak begitu lama dan berada di luar ruangan. Nah, sholat taraweh berjamaah dilakukan di ruang tertutup, sebuah mushola dengan luas hanya 100 meter saja.
Sebelum memutuskan untuk membawa Fira shalat berjamaah, ada tetangga yang memberi saran, sebaiknya jangan diajak, karena pihak pengelola mushola telah meminta baik-baik, untuk yang membawa balita sebaiknya dikondisikan supaya tenang, karena dikhawatirkan mengganggu jamah lainnya.
So, Maju mundur cantik kemarin malam untuk mengajak Fira sholat taraweh berjamaah di mushola sebelah rumah. Alasannya Fira tidak mampu untuk diam sebentar. Hari kedua inilah ummi memutuskan untuk membawa Fira ke mushola, ya kalau memang rewel, ambil sholat Isya berjaamahnya saja.
Please call my moms, if you have any idea or tips, mengajak Fira shalat taraweh berjamaah ya, |
Sebelumnya ummi menyiapkan tas untuk membawa tissue kering, gelas minuman Fira, dot, karena Fira masih ngedot ;). Ummi sengaja memilih tempat di pinggir dan dekat pintu keluar, agar memudahkan ketika harus pulang terlebih dahulu.
Shalat Isya, Fira asyik menghabiskan air minumnya. Mengambil dotnya dan menempatkannya dimulut. Everything is okay. Shalat taraweh rakaat pertama, Fira sudah mulai jalan melewati jamaah lainnya. Bolak balik sembari membawa tasnya.
Rakaat kedua, Fira sudah mulai beraksi memainkan botol minumannya, ada yang paling emmbuat jamaah lainnya memandang ke arah Fira degan serempak, saat isi tasnya dijatuhkan dengan gerakan keras, suara botol minumannya tidak dapat teredam karpet mushola.
Rakaat ketiga, Fira menemukan kunci rumah, digoreskan ke dinding dan kaca sehingga menghasilkan suara dan bekas yang sangat membuat perih hati ummi. Pada rakaat ketiga ini, orang di sebelah ummi, pindah. Itu tandanya apa saudara-saudara? kode keras untuk ummi membawa Fira keluar.
Maukah si cantik itu keluar? enggak, menggeleng dan sempat menjerit diminta untuk pulang. Jadi ummi merayu Fira untuk pulang dengan cara, mengajaknya mengisi air minumnya yang sudah habis. Kemudian sudah, ummi dan Fira duduk dalam diam di ruang depan rumah.
Punya tips mengajak anak balita shalat taraweh berjamaah ke mushola atau masjid? jujur, butuh sekali, karena selain mengenalkan lebih dini shaolat kepada Fira, ummi juga maunya sholat di mushola sebelah banget dengan rumah. Tapi kalau kondisinya Fira jalan-jalan dan jika menemukan benda yang dapat berbunyi, pasti langsung dimainkan :(.
Tips membawa bekal minuman dan dotnya ternyata tidak manjur. Awalnya ingin membawa smartphonenya, tapi kok sepertinya sangat tidak masuk akal, hati nurani pun mengatakan jangan. So? what will i do? Ramadan masih 29 hari lagi.
Sepertinya tipsnya bisa dicoba nih, kayanya bagus juga.
ReplyDeleteSemoga segera nemu solusinya agar Fira aneng kalau diajak solat tarawih di musola ya, Astin. Mungkin benda-benda yang berpotensi bunyi seperti kunci rumah diumpetin aja.
ReplyDeletenamanya anak-anak ya beda-beda tingkahnya. lama-lama juga mengerti kok
ReplyDeleteAnaknya mungkin bisa diajak lebih mengenali tentang shalat tarawih terlebih dahulu bahwa rakaatnya banyak. Dari situ mungkin bisa merubah tingkahnya.
ReplyDelete