Ibu mana yang tidak menyukai kegiatan yang seru seperti berbelanja? apalagi berbelanja baju anak. Ummi saja berbelanja takjid di depan perumahan saja, senangnya minta ampun. Selain bisa ke luar rumah, melihat pemandangan di luar rumah, ummi juga bisa sekalian mengajak Faiz dan Fira memilih sendiri menu takjil dan lauk untuk makan.
Tapi, kalau urusan berbelanja baju, yang milihnya pakai acara lama, pakai pilih, lihat, timbang, bandingkan, taro, ambil lagi, ganti lagi, ambil lagi, coba cari lagi, sudah dech, Faiz dan Fira sama dengan abi, kalau untuk urusan menemani ummi berbelanja.
Oleh karena itu yaaa, pada kesempatan great sale menjelang Lebaran, ummi memutuskan untuk tidak mau diantar berbelanja ke Mall oleh abi dan 2Fnya ummi. Alasannya bukan karena ummi enggak mau diikuti, terlebih untuk memberikan kenyamanan kepada kalian semua, wahai cinta-cinta yang ummi punyai.
Baca Juga : Pengalaman Berbuka Puasa Bersama di Luar Rumah
Jadi, beberapa kali ummi belanja baju Faiz dan Fira tanpa ada kalian, kan susah ya...ngepasiinnya gimana? takut gak cukup, takut kekecilan, takut terlalu terlalu. Jadi, ummi punya tips nich, supaya enggak gagal belanja baju anak tanpa ada anak-anak.
- List baju-baju anak yang memang dibutuhkan. Baju koko, kaos untuk bepergian, kaos untuk harian, celana jeans? atau celana untuk harian, sepatu dan sandal. List mana yang paling urgent untuk dibeli, karena menuruti beli semua, bisa-bisa gigit jari setelah belanja.
- Kalau anak sudah dapat bercerita dan ditanya, minta anak untuk bercerita, seperti apa sich pakaian atau alas kaki yang mereka inginkan. Tanya juga warna kesukaan untuk bajunya, pilihan celana jeansnya seperti apa, sepatu atau sandal model yang seperti apa. Kalau masih imut baby seperti Fira, ummi dech yang pingin Fira pakai baju ini dan inu.
- Siapkan kertas, alat tulis, meteran baju untuk mengukur kebutuhan pakaian anak. Ukur panjang celana, ukur panjang alas kaki yang nyaman digunakan oleh anak. Setelah diukur dan ditulis di kertas, sewaktu berbelanja, ukur saja celana yang akan dibeli, ukur juga sepatunya, kalau ukurannya tidak ada yang pas, pilih yang lebih dari ukuran.
Bagaimana? apakah dengan list tersebut dapat membanju ummi berbelanja baju anak? so far membantu, tapi sawaktu berbelanja pertama menggunakan alat ukur ini, ternyata ummi dikerjain sama ukuran yang kemungkinan salah tempat. Jadi, pertama kali ummi menemukan baju koko untuk Faiz, Aero ukuran 7-8 dengan ukuran celana lebih dari 75 cm. Ummi mengukur panjang kaki Faiz sampai ke perut, 70 cm. Jadi, ummi memilih ukuran tersebut. Nah, untuk pembelian kedua dan ketiga, karena ada promo yang membuat kalap mata, ummi asal ambil ukuran 7-8 tanpa mengukur.
Sampai di rumah, ummi meminta Faiz mencoba satu baju kok satu setel yang diukur oleh ummi saat di toko. Cukup, pas, tidak terlalu kekecilan jadi bisa digunakan satu hingga dua tahun ke depan. Jadi, ummi main lepas barcode, lepas brnd karena Faiz kurang suka ada label brand di belakang leher, main cuci. Dooor, ummi kaget sewaktu menjemur dua celana kokonya. Loh kok panjangnya enggak sama dengan yang satunya? padahal ukurannya sama, apa yang salah? apa mengerut celananya?
Eng ing eng, beneran dech, sewaktu meminta Faiz mencoba lagi celana yang lebih pendek, ternyata sangat ngatung dipakai Faiz. Sedih, pedih, perih dan hanya bisa meratapi kecerobohan ummi yang main asal ambil, main asal lepas harga dan barcode. Padahal kan bisa dikembalikan dan ditukar lagi kalau kekecilan. Ummi juga enggak habis pikir, kok ukuran sama 7-8 tapi panjang celananya beda ;(.
Ummi sangat suka dua model koko di sebelah kanan, sayang ukurannya tidak sesuai dengan ukuran yang tertera. |
So, Faiz merengek lagi minta dibelikan baju koko dua setel, karena yang dua tadi celananya sangat ngatung. And then, ummi memutuskan untuk menghibahkan dua setelah baju koko untuk adik sepupu Faiz. Sewaktu membeli lagi dan memilih-milih, ummi menemukan dua setel baju koko dengan merek yang sama, Aero. Ukuran yang tertera di baju dan celana tersebut 5-6, tapi sewaktu ummi mengukur menggunakan meteran, lah kok? ukuran celananya hingga 76? ini mah ukuran celana untuk 7-8 years.
Jadi, dalam pikiran dangkal ummi, mungkin ada human eror sewaktu memasang ukuran di baju dengan bajunya. Ukuran 5-6 dipasang di baju dengan ukuran 7-8 dan begitu pula sebaliknya. Jadi, harus lebih teliti ya membeli baju anak dengan mengukur terlebih dahulu.
Untuk sepatu Faiz, Alhamdulillah sangat pas, malah rencananya untuk lebaran, sudah dipakai untuk main lari-larian di luar rumah, keren kan? heheee. So untuk ibu yang memiliki pemikiran yang sama dengan ummi, sayang anak-anak kalau di bawa berbelanja apalagi menjelang lebaran, pusat perbelanjaan penuh. Tangisan bayi-bayi, rengekan balita dan anak-anak ikut memeriahkan suasana pusat perbelanjaan, membawa meteran cukup membantu menurut saya, meskipun ukuran usia yang terdapat di baju bisa menjawab, tapi nyatanya?
Haha gak hanya anak mb kadang orang tua bingung juga untuk memilih baju kaya gini lihat, ambil, pas-pasin , minta pendapat, taro lagi ambil lagi :D ya seperti itulah pokoknya :D
ReplyDeleteitulah mengapa aku gak dapat baju Lebaran, hihii ambil, lihat, tuker, timbang, lepas dech
DeleteBaju bang faiznya banyak.. warnanya bagus . Bintang mau dong bang...
ReplyDeleteIya mba setuju belanja baju enaknya di list dulu ya..
Aku list dan prioritaskan mana yang paling urgent dibeli, hehee
Deletehehe emang susah2 gampang ya beli baju anak. Kalau saya kudu dibawa anaknya,soalnya kdg biar mereka selera dgn bajunya, kalau pilihan bundanya kdg gak sesuai senengnya
ReplyDeletemungkin kalau sudah besaran dikit, mereka bakalan protes, kok dibeliin yang ini kok ini, Faiz juga sudah muleee nich,
DeletePaling penting dari pakaian anak itu kenyamanan terutama anak kan sangat aktif
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteartikel dan web yang sangat bagus, dan bisa jadi pengetahuan, dan di perbanyak lagi artikel-artikelnya, agar banyak juga yang berkunjung kesini..
ReplyDeleteSemua informasi yang di sajikan sangat bermanfaat dan menginspirasi, saran dari kami postingannya lebih diperbanyak lagi, terima kasih..
ReplyDelete