Tidak ada kata terlambat untuk #Siap Cerdaskan Bangsa. Gerakan #Siap Cerdaskan Bangsa merupakan kelanjutan dari peluncuran MoriCare + Prodiges, sebagai sinergi nutrisi dan stimulasi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pongetahuan orang tua akan pentingnya stimulasi anak, Morinaga meluncurkan Gerakan #Siap Cerdaskan Bangsa melalui website www.siapcerdaskanbangsa.com
Gerakan #Siap Cerdaskan Bangsa adalah sebuah gerakan dedikasi Morinaga untuk stimulasi dini anak. Wujud dukungan Morinaga berupa fasilitas digital SiapCerdaskan.com, berisi informasi mengenai pentingnya nutrisi dan stimulasi anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).
Nantinya, setiap berkunjung di website tersebut akan dikonversikan dalam nilai rupiah, lho. Jadi yang ingin lebih meningkatkan pemahaman akan pentingnya memberikan stimulasi sejak dini, belum terlambat untuk memberikan dukungan pada kampanye ini.
Periode kampanye berlangsung mulai bulan April s.d Juni 2016. Saya berharap akan banyak orang tua yang peduli dan mendukung gerakan #Siap Cerdaskan Bangsa, karena nilai yang akan terkumpul akan didonasikan untuk rehabilitasi sekolah di daerah lewat yayasan ASA (Act, Service, Aspire)
Oiya, di atas tadi disebut 1000 HPK, Hari Pertama Kelahiran. Masa 1000 hari pertama kehidupan anak akan menjadi "Jendela Kesempatan" (window of opportunity) yang hanya terjadi seumur hidup. Ada banyak artikel di siapcerdaskan.com yang akan meningkatkan pemahaman mengapa 1000 HPK tersebut sangat penting.
Ingatan saya kembali pada masa 1000 HPK Faiz, anak pertama saya, 6 tahun yang lalu lahir untuk memberikan saya kesempatan untuk belajar banyak hal. Pada 1000 HPK Faiz, apa saja yang saya berikan untuk tumbuh kembangnya? hadiah apa yang telah saya berikan pada 1000 HPKnya.
Gerakan #SiapCerdaskanBangsa juga didukung oleh Gerakan 1000 Hadiah Pertama, yaitu program pengumpulan donasi berupa buku dan mainan sebagai stimulasi perkembangan otak, kepada anak-anak yang membutuhkan. Siapapun bisa mendonasikan buku layak pakai dan mainan edukatif pada Morinaga Parenting Seminar Road Show "Siap Cerdaskan Si Kecil Sejak Dini" dan mall to mall event : Dunia Generasi Platinum, bulan April - November 2016.
Bagi teman-teman di Bandun Morinaga Parenting Seminar Road Show "Siap Cerdaskan Si Kecil Sejak Dini akan dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2016 di The Luxury Hotel. Jadi ayo teman-teman yang ingin meningkatkan pengetahuan tumbuh kembang anak, segera daftarkan diri kalian melalui website siapcerdaskan.com.
Bulan lalu, tepatnya tanggal 2 April 2016, saya berkesempatan hadir di Morinaga Parenting Seminar Road Show di The Kasablanka, Jakarta. Sebelum datang ke seminar tersebut, saya mengintip di websitenya. Jadi sedikit banyak saya sudah mendapatkan gambaran mengenai apa #SiapCerdaskanBangsa.
Ketika masuk ke venue, kemeriahan berbalut warna merah membahana, ada Chila dan Chilo maskot dari Morinaga Chil-Go menjadi pusat perhatian anak-anak untuk diajak berfoto. Anak-anak saya antusias sekali saat diajak mengelilingi tempat acara. Tempatnya sangat luas dan juga disediakan play ground agar anak-anak tidak bosan, ada juga booth yang membolehkan saya icip-icip produk-produk dari Kalbe Nutritionals.
Peserta Morinaga Parenting Seminar berjumlah lebih dari 500 orang, mungkin hampir menyentuh angka 10.000 peserta. Ekspektasi saya, acara ini berlangsung lancar dan sukses. Apalagi saat Adrian Maulana yang memandu jalannya seminar dan workshop, sangat energik. MC yang satu ini memang sudah tidak diragukan lagi cara membawa peserta agar larut dalam pembahasan seminar.
Bagi saya, tidak ada kata terlambat untuk memperkaya diri sebagai orangtua menimba ilmu parenting. Setiap hari anak-anak tumbuh dan sebagai orangtua harus senantiasa meng-upgrade ilmu dan pengetahuan parenting.
Optimalkan Perkembangan Otak dan Daya Tahan Tubuh, Penentu Kecedasan Multitalenta Si Kecil
Ada dua pembicara pada pembahasan di atas. DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K) - Dokter ahli tumbuh kembang anak dan DR. Dr. Anang Endaryanto, SpA(K) - Dokter ahli alergi- imunologi anak.
Dr. Ahmad Suryawan merupakan dokter idaman sekali untuk anak-anak. Menurut beliau, pasiennya dalam sehari tidak lebih dari 5. Menangani masalah tumbuh dan kembang anak, tidak bisa dilakukan satu menit atau dua menit. Perlu waktu yang lama, untuk mengetahui faktor yang menimbulkan masalah tumbuh dan kembang pada diri anak tersebut.
Seandainya dokter Ahmad Suryawan ada di dekat kota Jakarta, saya akan mendaftar untuk konsultasi dengan beliau, sayang sekali, beliau praktek di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Jadi, saya sangat senang dapat hadir dan mendapatkan penjelasan langsung dari beliau.
Di mulai dari slide yang paling awam bagi sebagian orang, yaitu pengenalan bagian-bagian otak, kapan otak tersebut terbentuk, cara kerja setiap bagian otak anak, perkembangan otak anak sampai memberikan contoh cara mengembangkan struktur dan fungsi otak anak pada setiap periodenya.
Saya akan mengikuti cara dari Dr. Wawan, biasa beliau disebut, untuk perkembangan struktur dan fungsi otak usia 18-24 bulan. Apa yang harus saya lakukan kepada Fira, anak kedua saya yang berusia 20 bulan, pada bulan ini?
- Fira sedang belajar menguasi beberapa kata baru setiap detik, setiap jam dan setiap hari. Ada banyak kosa kata yang dia dengar dari saya, abinya, kakaknya, televisi dan lagu yang dia dengar. Fira juga telah dapat mengucapkan kombinasi dua kata, bahkan lebih. Contohnya "Mi atit, obat mi", "dede ngis, cup cup cup". Di sini saya harus melatih Fira untuk menggunakan beberapa kata menjadi sebuah kalimat. Saat Fira mengucapkan susu, sebaiknya saya menjawab dengan kalimat pertanyaan "Fira minta susu lagi?"
- Fira sudah dapat mengerti jika saya bilang "awas", "Jangan" namun masih saja mengulang untuk mendekati kabel, gelas kaca dan berlari di jalan. Di sini, saya harus bersabar dan memberikan kalimat yang berulang-ulang terus, bahwa bermain dengan kabel listrik itu berbahaya.
- Beberapa bulan yang lalu, saya melihat Fira asyik menyuapi bonekanya. Bahkan kadang mainan mobil-mobilan kakaknya diberi dot susunya. Di sini saya harus mengajak Fira, berlatih bermain peran. Karena pada tahap ini, Fira sedang mengembangkan imajinasinya.
Foto di atas adalah aktifitas bermain Fira dengan mainan kesukaannya. Boneka Masha, video-video Masha and The Bear yang ditonton di Youtube. Bisa dibilang, boneka ini menemani aktifitas bermainnya, sampai Fira mengikuti yang saya lakukan. Menyuapi boneka, seakan-akan itu adalah adiknya.
Ternyata sangat mudah loh, jika mengikuti saran dari dokter wawan untuk lebih dekat dengan anak-anak. Memberikan stimulasi pada masa tumbuh dan kembangnya. Namun supaya diingat, bahwa perkembangan otak anak akan berjalan sesuai tahapan usia anak. pada masing-masing tahapan usia anak tersebut, otak yang sehat dan normal memiliki ciri dan karakteristik yang khas.
Tidak ada kata terlambat, mulai sekarang lakukan stimulasi yang efektif kepada anak kita. Ada banyak cara yang saya dapatkan dari pembahasan dokter wawan. Jika ada yang salah dan kurang, masih dapat ditambahkan hari ini.
Dr. Anang membahas mengenai alergi pada anak. Alhamdulillah, saya memiliki anak-anak yang sejak kecil tidak terdeteksi memiliki alergi terhadap alergen. Alergi akan terjadi bila sistem pertahanan tubuh anak bereaksi berlebihan terhadap paparan protein yang bagi indivisu normal tidak menyebabkan gangguan.
Alergen bisa berupa serbuk sari, jamur, bulu binatang, tungau debu rumah dan lain sebagainya yang mengganggu saluran pernafasan. Sangat penting sekali untuk mengenali gejala-gejala yang timbul pada anak, penyebab alergi atau yang lainnya.
Jika anak memiliki alergi terhadap alergen, tentunya akan menghambat proses tumbuh dan kembang Si Kecil. Orang tua kadang hanya fokus untuk menyembuhkan alergi tersebut tanpa memberikan stimulasi tumbuh dan kembangnya. Alergi itu bisa berkurang dengan menghindari alergen yang menyebabkan alergi tersebut timbul dan juga pemberian nutrisi anak yang seimbang dan tepat untuk tahapan usia anak tersebut.
Kenali Kecerdasannya Sejak Dini, Wujudkan Multitalentanya
Setelah waktu ishoma berakhir, sekitar pukul 14.00, Psikolog yang terkenal sangat hangat, ramai dan selalu memberikan motivasi yang luar biasa, hadir untuk memberikan semangat bagi peserta Morinaga parenting Seminar.
Dr. Rose Mini, A.P.,M.Psi banyak memberikan gimmick pada akhir acara. Anak saya yang mengantuk, langsung bersemangat untuk melihat dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh Psikolog energik ini.
Kecerdasan itu sering didefiisikan sebagai keseluruhan kapasitas untuk mengatasi masalah. Kecerdasan anak umumnya dikaitkan dengan IQ dan kemampuan skolastik seperti membaca, menulis dan berhitung. Sedangkan bakat atau talenta identik dengan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu. Jadi sifatnya lebih spesifik, contohnya keterampilan menari, membaca puisi, menyanyi, bermain sepakbola dan lain sebagianya.
Di sini saya memiliki ketakutan, karena Faiz belum dapat duduk tenang untuk menulis dan membaca. Setiap saya ajak Faiz melakukan aktifitas menulis dan membaca, Faiz berkilah, bahwa dia sudah bisa. Memang saat Faiz akan menginstal game animasi di tablet, Faiz lancar sekali menemukan game yang dimaksud. Tapi...motorik kasarnya kan tidak jalan? saya sebaiknya harus bagaimana ya?
Akhirnya ketakutan saya perlahan mulai berkurang. Selain karena Faiz belum masuk dan bersosialisasi di bangku SD, akan ada kecerdasan lainnya yang akan dominan muncul dari diri Faiz. Saya juga yakin, nanti setelah Faiz sudah masuk SD, sikap dan keinginan untuk belajar menulis dan membaca juga pasti akan tumbuh seiring waktu.
Apalagi dari satu kecerdasan, mungkin akan timbul talentanya yang lain, misalnya Faiz, anak pertama saya yang memiliki kecerdasan menonjol di bodily kinesthetic, mungkin memiliki talenta dalam sepakbola. Makin intent proses stimulasi, maka akan memperbesar peluang tampilnya lebih dari satu talenta yang belum tergali (multitalenta).
Dr. Howard Gardner mengemukakan sebuah konsep yang menjembatani keterkaitan antara kecerdasan dan talenta. Konsep ini dikenal sebagai Multiple Intelligence atau Kecerdasan Majemuk. Kecerdasan Majemuk adalah kecerdasan yang mencakup banyak bidang dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu :
- Kecerdasan Linguistik : kecerdasan dalam berbicara, membaca maupun mengeja
- Kecerdasan Logika Matematik : Memahami kondisi/ situasi menggunakan logika
- Kecerdasan Musikal : Memahami musik, baik menyanyi maupun memainkan alat musik
- Kecerdasan Kinestetik : menggunakan anggota tubuh
- Kecerdasan Visual Spasial : Memahami arah, ruang dan bentuk akhir dari suatu benda, termasuk berpikir kreatif.
- Kecerdasan Interpersonal : kecerdasan dalam berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain
- Kecerdasan Intrapersonal : kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri.
- Kecerdasan Naturalis : Kemampuan mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang dijumpai di alam maupun lingkungannya.
Setelah mengetahui kecerdasan dan talenta Faiz, saya harus memberikan proses stimulasi yang menyenangkan bagi Faiz.Kegiatan-kegiatan yang saya berikan sesuai dengan minat dan gaya belajarnya.
Gaya Belajar.
Faiz cenderung menunjukan kecerdasan Kinestetik, Naturalis dan Logika Matematik. Saya mencoba mengajak Faiz untuk ke luar rumah dan berjalan-jalan dengan saling bertukar cerita. Ketika menemukan satu benda misalnya buah-buahan yang jatuh, saya akan bertanya "Mengapa buah tadi bisa jatuh?", Ketika menjumpai langit yang mulai gelap, saya akan mengajak Faiz untuk ke luar rumah, "Mengapa langit berubah menjadi gelap?".
Setelah melakukan aktifitas di luar, saya dan Faiz akan menemukan banyak hal yang dapat di bahas. Faiz juga sangat tertarik untuk menjawab setelah diperbolehkan ke luar rumah. Beda jika saya meminta Faiz untuk duduk diam, kemudian saya menerangkan. "Langit berubah menjadi gelap, karena bumi itu berputar dan matahari tetap pada porosnya, jadi..bla and bla", Faiz langsung bergerak mencari mainan atau benda lain sebagai fokusnya, bukan saya.
Gaya belajar ini merupakan cara anak menyerap informasi dan dengan mengetahui gaya belajar anak, dapat membantu para orangtua untuk menstimulasi kecerdasan anak agar tampil optimal. Ada tiga macam gaya belajar.
- Looker (Visual)
- Listener (Auditory)
- Mover (Kinesthetic)
Saat ini saya memang memilih gaya belajar yang paling dominan dari Faiz. Namun, ketiga gaya belajar ini, sebaiknya dapat diterapkan karena pada dasarnya setiap anak, sudah dikaruniai ketiga gaya belajar tersebut.
Untuk mengenali gaya belajar Faiz, saya juga dapat mengetahui dari perilakunya berdasarkan kelompok usia. Untuk kelompok usia 3-6 tahun, yang terlihat pada diri Faiz adalah :
- Visual : Bercerita menggunakan kalimat pendek, mudah mengingat logo atau lambang, cepat mengingat warna, suka menonton televisi.
- Auditory : Mudah mengingat lagu, senang bernyanyi
- Mover : Bercerita sembari menggerakkan tangan, senang melakukan permainan fisik, berlari, melompat, cenderung suka meniru gerakan.
Pola Asuh
Salah satu faktor nurture adalah pola asuh, yaitu gaya pengasuhan tertentu yang konsisten digunkaan oleh orangtua kepada anaknya. Pengasuhan mencakup proses :
- Merawat,
- Sosialisasi,
- Komunikasi.
Dari hasil sebuah penelitian, dinyatakan bahwa pola asuh yang diterapkan orangtua terhadap anak dapat berpengaruh besar kepada kemampuan sosial, emosional dan intelektual anak. Karena itu, sebaiknya orangtua mampu menerapkan pola asuh yang efektif bagi anak.
Dari Parenting Seminar kemarin, saya mendapatkan kiat-kiat pola asuh secara tepat.
- Terapkan keempat pola asuh (Tidak terlibat, permisif, demokratis, otoriter) sesuai dengan situasi, lingkungan, serta kepribadian anak dan orangtua.
- Orangtua tidak memaksakan sendiri tetapi lebih mengajarkan dan berdialog dengan anak sesuai dengan usianya.
- Orangtua harus kompak dan konsisten dalam menerapkan pola asuh kepada anak.
- Menggunakan konsekuensi bukan punishment dan reward
- Bengun kepercayaan anak sehingga mampu mengontrol dirinya dan merasa bebas berkreasi.
- Sebaiknya orangtua jangan mencela, memberi cap, menyamaratakan dan mengganggap anak sebagai objek.
Kecerdasan Emosi
Kecerdasan merupakan keseluruhan kapasitas atau kemampuan untuk belajar memahami lingkungan dan memecahkan masalah. Kecerdasan emosi atau Emotional Intelligence adalah kecerdasan yang melibatkan kemampuan untuk mengetahui perasan diri maupun orang lain dan dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengarahkan pikiran dan tindakkan. Menurut Daniel Goleman, ada 5 area kecerdasan emosi, yaitu :
- Kemampuan Mengena Emosi
- Kemampuan Mengelola Emosi / Kontrol Diri
- Kemapuan Memotivasi Diri
- Kemampuan Mengenali Emosi Orang Lain / Empati
- Kemampuan Membina Hubungan
Untuk membantu proses stimulasi kecerdasan anak-anak saya, ada tiga langkah yang digunakan, yaitu :
- Observasi : Mengamati kegiatan Faiz dan Fira dan mengenalkan dengan berbagai kegiatan untuk mengidentifikasi kecerdasan mereka. Faiz dan Fira dikenalkan dengan kegiatan yang berhubungan dengan banyak orang. Saya ingin mengetahui, bagaimana respon mereka jika berada di tengah-tengah orang banyak yang belum dikenal. Hasilnya, Faiz lebih nyaman dan Fira cenderung memiliki rasa takut dan menarik diri.
- Stimulasi : Saya berikan kesempatan untuk anak-anak melakukan berbagai aktivitas dan kegiatan. Saya juga memanfaatkan Multiple Intelligence PlayPlan (MIPP). Faiz tertarik saat mengumpulkan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar, ada batu, daun kering, ranting kemudian menuliskan benda-benda yang ditemukannya. Fira, cenderung senang bermain musik dan mengerakkan badannya mengikuti alunan musik.
- Evaluasi : Terakhir saya melakukan evaluasi secara bertahap terhadap perkembangan kecerdasan anak-anak. Faiz senang sekali beraktivitas di luar rumah, bersama banyak teman-teman, melakukan gerakan fisik, tidak suka berdiam diri. Fira, karena masih balita, kadang sangat senang bertemu dengan teman sebayanya, kadang dia akan menangkis jika ada temannya yang ingin bermain dengannya.
Tidak ada kata terlambat untuk mencerdaskan bangsa, tentunya mulai dari anak-anak di rumah. Morinaga sebagai bagian dari Kalbe Nutritionals mendukung sepenuhnya gerakan #Siap Cerdaskan Bangsa dengan memberikan banyak sekali pilihan nutrisi yang tepat untuk anak-anak.
Morinaga Research Center Jepang senantiasa berinovasi dengan meneliti berbagai manfaat ASI dan nutrisi penting pertumbuhan anak. "Important Steps toward Better Food, Healthy Life".
Untuk menjadikan Anak Generasi Platinum yang Multitalenta tidak hanya memberikan nutrisi saja yang diperlukan, akan tetapi stimulasi dari orangtua menjadi sangat penting. Morinaga mempersembahkan 6 Langkah Aktivasi Multitalenta dengan dukungan Pola Asuh, Gaya Belajar dan kecerdasan Emosi yang tepat untuk mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Indonesia.
- Kecerdasan Multitalenta, dapat dijumpai pada asupan yang mengandung Omega 6 dan 3, Alfa Laktabulmin, Kolin dan Zat Besi.
- Pertahanan Tubuh Ganda, dapat dijumpai pada asupan yang mengandung nukleotida, Lactoferin, Prebiotk dan Probiotik.
- Tumbuh Kembang Optimal, asupan yang didapat dari vitamin dan mineral, whey protein, kalsium, vitamin D dan magnesium.
- Gaya Belajar
- Pola Asuh.
Ini Susu Pertumbuhan Fira saat ini, membuatnya tidak perlu mengguankan air panas ya. Fira malah lebih suka menggunakan air dingin pada suhu ruangan, lho. |
Pilihan asupan nutrisi pada angka 1-3 tersebut ada pada rangkaian produk Morinaga yang informasinya dapat ditemukan di:
Facebook : Morinaga Platinum
Twitter : @Morinagaid
Instagram : @MorinagaPlatinum
Masalah alergi memang bikin kuatir yaaa. Semoga anak2 kita terhindar dr alergi. Aamiin
ReplyDeleteIya Noe, ngebayangin kalau alergi seprti aku, repot sekali
DeleteAnak adalah generasi masa depan. Aset masa depan jadi harus dijaga terus ya
ReplyDeleteLengkap sekali bahasannya mba.. Bertambah ilmu yaaa.. Semoga anak-anak bisa tumbuh kembang maksimal
ReplyDeleteAlhamdulillah Mbak, jai banyak ilmu
DeleteWaah Ibu aktif sekali ya, ya ampun saya kira yang punya blog masih remaja soalnya blognya cute hehehe.
ReplyDeleteSuka sekali sama kalimat ini "Bagi saya, tidak ada kata terlambat untuk memperkaya diri sebagai orangtua menimba ilmu parenting. Setiap hari anak-anak tumbuh dan sebagai orangtua harus senantiasa meng-upgrade ilmu dan pengetahuan parenting."
Jadi orang tua itu gak gampang ya Mbak, tanggung jawabnya berat, sudah jadi orang tua pun masih harus "belajar." :)
Bener, makasih banyak Mbak, dukungannya. Karena tanpa ilmu, nanti meraba-raba...namun ilmunya diimplementasikannya sesuai kondisi dan situasi.
Deleteanak adalah generasi penerus bangsa ya mba jadi harus di jaga dan di beri pendidikan se-optimal mungkin
ReplyDeleteseeep, makasih Mas Effendi
Deletesaya sepakat bgt dg judul dan hastagnya Mba
ReplyDeleteyuk, gak ada salahnya untuk belajar y
DeleteMorinaga keren sekali bisa ngadain acara seminar yg sangat keren ini ya.
ReplyDeleteApalagi materinya sangat penting utk diketahui para ortu.