Menu Pengganti Nasi untuk Balita Zhafira

Sudah berapa bulan jadwal makan Fira berantakan. Sarapan bisa pukul 9, makan siang pukul 3, makan malam pukul 6 sore. Menu makanannya pun terbilang asal Fira suka dan gaya menyantap makannya pun asal Fira senang juga.

Saya memang tidak menerapkan secara baku, ini loh cara makan kalian tuh begini, Nak. Meskipun saya berasal dari keluarga yang jadwal makan sudah diatur oleh ibu, makan juga menunggu Bapak. Apalagi setelah punya dua anak, wow jadwal makan dan menu makannya heboh sekali.

Jadi pagi ini, ketika nasi uduk kuning, menu favorite Faiz dan Fira kosong dan saya belum masak. Adalah mencoba membuka Apukat yang baru dibeli dan belum dieram. Alhamdulillah ada satu buah Alpukat yang sudah matang.




Saya kerok, dipindahkan ke dalam mangkuk dan saya beri sendok. Fira saya panggil dengan membawa gendongan, karena Fira masih belum bisa makan dengan duduk tenang. Ada juga makanan malah buat mainan, iya sich ada yang masuk ke mulutnya sedikir.

Fira malah menggerakkan jarinya dan bilang "No no no" dan minta "emek"-nya. Duh alamat gagal menyuapi menu sarapan untuk Fira. Kasihan, apalagi kondisi saya yang belum tidur. Pasrah, saya letakkan mangkuk yang berisi Alpukat.

Dari kursi di mana saya duduk, saya melihat Fira sedang asyik bersantai. Saya mendekatinya sembari membawa mangkuk tadi. Eh, Fira mengambil sendok dan menyendok Alpukatnya dan memasukan ke dalam mulutnya.

Ada empat suap besar, karena memang Fira mengambilnya asal saja. Bersyukur dech, Alpukatnya masuk ke dalam mulut Fira. Abinya juga bilang, tadi pagi sudah menghabiskan kue cokelat ada lima sampai enam suap. Lumayan lah ada karbohidrat, serat, mineral dan vitamin. Meskipun bukan menu makanan yang terbilang normal.

Pagi inipun, Fira lolos memegang dan memainkan kamera digital. Daripada tantrum, tapi memainkannya di kasur, jadi kalau jatuh kan gak nangis.