Friday, 11 December 2015

Zhafira Imunisasi Trimovax

Imuniasasi Faiz dan Fira sudah lengkap loh, imunisasi dasar yang terdiri dari Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, HIB dan Campak. Imunisasi ini merupakan hak bagi anak-anak yang diberikan oleh orangtuanya melalui tenaga kesehatan. Mi dan bi memilih memberikannya di rumah sakit terdekat. Jarak dari rumah ke rumah sakit tersebut sekitar lima menit menggunakan sepeda motor.

Bulan ini Zhafira mendapatkan imunisasi MMR bernama Trimovax. Imunisasi MMR (Mumps, Measles, Rubella) merupakan imunisasi tambahan. Namun karena suatu hal, Fira diberikan vaksin tersebut di rumah sakit dekat rumah.

imunisasi MMR


Ceritanya, pada tanggal 21 Juni 2015 Zhafira harus mendapatkan imunisasi campak terserang demam. Menurut dokter dan bidan, sebaiknya ditunda saja karena tubuhnya sedang melawan panas. Beberapa kali, Zhafira sering sekali mengalami demam, sembuh, demam, sembuh. Mi melihat Fira sedang tumbuh gigi dan sedang mengalami fase perkembangan.

Tanggal 6 September 2015, setelah tubuh Zhafira sudah sehat mi mengajak Fira ke rumah sakit. Bidannya langsung mengatakan tidak bisa lagi imunisasi campak, karena usianya sudah satu tahun lebih. Jadi bagaimana dong? waktu itu sedang demam? bisa tapi MMR.

Menurut bidan, vaksin MMR sekarang sedang susah, mahal dan langka. Mi diberikan kisaran harga sekitar tiga ratus ribuan. Lumahyan, tapi daripada tidak mendapatkan vaksin campak? jadi bidan mengagendakan kembali tanggal 22 November 2015.

Tanggal 22 November 2015 mi datang lagi dong, tapi sewaktu melihat petugas administrasinya, mi baru ingat, harus telepon terlebih dahulu untuk vaksin MMRnya. Tepuk dahi orang lain dulu dech, ampyun. Benar saja, stock vaksin MMRnya tidak ada, mi diminta kembali lagi tanggal 6 Desember 2015. Perjalanan yang panjang untuk mendapatkan vaksin MMR untuk Zhafira.

Alhamdulillah kondisi badan Zhafira sedang oke. Jadi tangal 6 Desember 2015. Saat jalan di depan rumah sedang dicor, Zhafira saya ajak ke rumah sakit. Setelah mendaftar di administrasi, Zhafira ditimbang. Berat badannya sebelas kilo dan menimbangnya di timbangan dewasa. Duh, kok mi lupa ya, kemarin sekalian diukur tinggi badannya *nah loooh.

imunisasi MMR


Seperti biasa, mi mempersilahkan abi untuk memegang Zhafira. Mi masih belum berani mendengar Fira menangis. Posisi Zhafira dipangku oleh abinya, karena disuntiknya di bagian paha kanan. Mi sempat mengambil gambar bungkus vaksinnya. Setelah itu baterai habis *kueseeel.

Saat disuntik, mi menahan nafas, takut menangis karena Zhafira kan sudah besar dan sudah bisa protes ketika kesakitan. Ternyata, saat jarum suntik dilepaskan dan dipasang kapas penahan darah di pahanya. Zhafira hanya melengos tidak menangis. Masya Allah, pinter sekali kamu, Nak. Padahal mi sudah menyiapkan susu dan dada untuk mengelus kamu setelah disuntik. Jempooool untuk Zhafira ummi. [2015:12]

9 comments:

  1. Waaa keyeenn bisa nda nangis gitu ya pas dienjus..,biasanya bis imuniaasasi badan panas ga mb?

    ReplyDelete
  2. semakin lengkap ya imunisasi jaman sekarang beda jaman aku dulu

    ReplyDelete
  3. Wiiih pinternya. Kalo anakku, belum disuntik aja nangisnya udah duluan. :D

    ReplyDelete
  4. Aaaaakh Zhafira pinter deh mbak :))

    ReplyDelete
  5. jaraang ya mba ada anak kecil yang tahan diinjeksi..hahaha tantekalah nih...udah tuwir masih suka alay n mewek kalau ketemu suntikan pak dokter ...:D

    ReplyDelete
  6. The visibility of such information should be at the highest level.

    ReplyDelete

Haaai, Terima Kasih ya sudah mengunjungi Buku Harian Anak-Anak


Yuk jejakkan komentar, supaya saya juga dapat berkunjung balik. Terima kasih ^-^