Wednesday, 11 February 2015

Jalan Jalan ke Kebun Raya Bogor Berdua Faiz dan Naik Commuter Line

Alhamdulillah, akhirnya Faiz dan mi sampai juga ke Bogor by CL dan hanya berdua saja, ngebolang judulnya. Pesan abi bolak balik saja, maksudnya setelah tiba di setasiun Bogor, lalu kembali lagi ke rumah. Diskusi on the spot dilakukan segera dan rahasia, ahihiiii. How, Faiz? oke, mi...kita jalan-jalan di Bogor.

Kemana tujuan jalan-jalan Faiz kali ini?

Sewaktu di kereta, mi berbincang-bincang dengan orang Bogor asli yang membawa anak cantiknya, namanya Qila. Sarannya, kalau ingin ke museum, ke Kebun Raya Bogor saja, di sana ada museum Zoologi. Di museum tersebut bisa melihat kupu-kupu, waaah...seru juga nich. Faiz, bagaimana kalau kita ke Kebun Raya Bogor.

Jalan-Jalan Faiz ke Kebun Raya Bogor

Yup, akhirnya ke luar dari setasiun Bogor dan ternyata, setasiun Bogor sedang direnovasi, sehingga menuju pintu ke luar dari peron terasa jauhnya. Setelah berada di bagian setasiun yang telah diperbaiki, wooo...luar biasa juga bangunan setasiun Bogor ini.

Setelah sukses ke luar dari pintu bukan otomatis (karena harus menempelkan kartu CL), mi langsung ke loket pembelian tiket untuk pulang, agar nanti, sepulang dari Kebun Raya Bogor, tidak perlu mengantri membeli tiket.

Bangunan setasiun Bogor yang baru


Menuju pintu ke luar, ke jalan raya, mi dibuat bingung. Jalan menuju tempat menunggu angkutan umum sangat jauh, ada pilihan naik dengan tangga, namun ke seberang jalan. Jadi? harus berjalan ke samping setasiun terlebih dahulu baru ke arah depan lagi untuk menunggu angkutan umum, ribet juga.

Bertanya lagi ke petugas pamong praja, kami akan ke Kebun Raya Bogor, menunggu angkutan umum 02, di mana ya? O..ibu, jika akan naik angkutan umum 02 berwarna hijau, Bubulak-Sukasari ke depan, bu. Baiklah, jalan.

Mi dan Faiz sudah berada di angkutan umum 02 jurusan Kebun Raya Bogor. Alhamdulillah ada orang baik, ketika angkutan sudah berada di depan Kebun Raya Bogor, mi diberitahu, Turun. Lalu, mi dan Faiz menuju Kebun Raya Bogor. Sepertinya, mi sudah pernah ke sini, dech. Waktu itu, Faiz masih kecil, kira-kira tahun 2010 tapi tidak masuk.

Masuk ke Kebun Raya Bogor

Memasuki Kebun Raya Bogor sedikit gerimis, tas punggung yang mi gendong bertambah berat ketika Faiz merengek lelah, namun setelah duduk sebentar di depan gerbang Kebun Raya Bogor, Faiz bersemangat untuk masuk ke dalam Kebun Raya Bogor, setelah diberi tahu, kami akan melihat hewan-hewan, lho.



Tiket masuk 14 k dan mi bertanya dong, jauh enggak museum Zoologi dari pintu gerbang ini? tidak jauh, bu, dekat dan arahnya jelas sekali di petunjuk jalan, kata petugas perempuan. Namanya mi yang rempong sendiri, akhirnya membaca papan lokasi Kebun Raya Bogor, seperti peta. Faiz langsung bersemangat dan mengajak untuk melihat hewan, nich..di nomer 3.


Subhanalloh, mi bilang ke Faiz, mengajak Fira pasti senang sekali, karena Fira suka sekali dengan cuaca yang dingin ya... kapan-kapan, Jalan-Jalan bukan milik Faiz saja, namun Jalan-Jalan F2, Faiz dan Fira. Lihat, Faiz suka dengan hijaunya rerumputan dan mengajak untuk berbaring di rumput.




Museum Zoologi

Museum Zoologi di Kebun Raya Bogor letaknya tidak begitu terlihat, harus benar-benar memperhatikan petunjuk jalan hingga habis dan jelas. Mi saya perlu bertanya kepada pengunjung di sana. Padahal petunjuk ada beberapa meter di depan mi. Kami harus berbelok ke kiri dan berjalan masuk ke dalam, baru ditemukan bangunan museum Zoologi.



Nama museum Zoologi mudah terbaca dan bangunannya terlihat bangunan baru dari luar. Setelah masuk (bukan pintu utama) pertama kali disambut dengan kerangka binantang buas, Faiz sangat senang melihatnya. Bertanya ke mi, ini asli atau buatan mi? kerangka semua binatang ini asli dan diawetkan.

Pada bagian burung, yang menarik perhatian Faiz berkali-kali adalah burung elang. Setelah itu, perbandingan kerangka manusia, kera dan monyet. Faiz melihat harimau, kelinci, ular dan kupu-kupu. Entah apa yang dicari Faiz, dia berkeliling mengitari bagian kupu-kupu dan ular, oiya katak lompat yang mi selalu ceritakan, yang mana ya?


Selain menikmati hewan-hewan yang ada di museum Zoologi, mi mengamati bangunan museumnya. Mi tertarik ke lantai ubin yang dipergunakan. Di sini, begitu jelas jika museum ini memang dibangun pada masa sejarah, ketika Belada datang ke negara Indonesia.

Mulai dari lantai ubinya, mi memperhatikan bagian dindingnya, juga instalasi listrik yang dibuat. Lalu atap museumnya begitu tinggi, sehingga menambah kesan sejuk dan dingin. Cocok sekali museum Zoologi didirikan di Kebun Raya Bogor. 

Setelah semua bagian museum dikelilingi oleh Faiz, mi ke luar dari pintu utama dan terdapat kerangka ikan paus yang besar sekali, berasa di teras museum. Faiz ingin naik untuk memegang, bagimana mungkin.



Mushola dan kamar mandi terletak di samping museum Zoologi, memang keadaannya tidak begitu bagus, namun Alhamdulillah disediakan mushola dan kamar mandi. Akhirnya perjalanan di museum Zoologi berakhir karena perut mi sudah keroncongan.

Berkeliling Kebun Raya Bogor dengan Mobil Wisata

Belum selesai, karena setelah ke luar dari museum Zoologi, Faiz kembali melihat papan peta. Apa yang dilihat Faiz? ternyata Rusa, teman-teman. Faiz merengek minta diajak melihat Rusa. Mi melihat jaraknya begitu jauh, mi enggak kuat (harus lemah kali mi ini) dan memanjakan Faiz untuk naik mobil Wisata.

Membayar satu orang 10k, akhirnya kami naik bersama  wisatawan dari China, Alhamdulillah lagi guidenya minta dijelaskan dengan bahasa Indoensia. Hihiii awalnya, mi pasrah jika sopir mobil wisata menjelaskan dengan mempergunakan bahasa Mandarin.

Kami duduk di depan alias depan sopir. Perjalan berawal berbelok ke kanan dari pintu gerbang, dan sopir mobil wisata merangkap menjadi guide, menjelaskan secara detail sebelah pepohonan dan tumbuhan sebelah kanan dan kiri.



Ada pohon ulin, di mana kayunya bisa dipergunakan sebagai bantalan kereta api. Jadi, kayu itu sangat kuat, kapan-kapan kita lihat ya, biasanya dipergunakan pada rel kereta yang berada di jawa. Mobil wisata melintasi kali Ciliwung, dan setelah itu terdapat taman yang membentang luas. Menurut informasi, lapangan ini dibuat sebagai helipad sewaktu Presiden Amerika Serikat, George Bush tahun 2006, namun landasannya sekarang sudah dibongkar.

Sampai pada pohon bambu, Faiz juga sangat tertarik...banyak sekali pohon bambunya ya, mi. Iya, jenis dan besarnya juga bermacam-macam. Pohon bambu yang masih muda, bisa dipergunakan sebagai bahan masakan, namanya rebung. Faiz kaget mendengarnya, iya, dulu waktu mi kecil, uti suka membuatkannya.

Mobil wisata melewati halaman belakang Istana Bogor, dan kami hanya bisa memandanginya. Ternyata banyak juga pengunjung yang mempergunakan kemdaran roda empat untuk masuk ke dalam Kebun Raya Bogor dan berhenti di tempat yang disukainya.

Selesai kunjungan di Kebun Raya Bogor. Tak terasa perut semakin keroncongan dan kami hanya memakan bekal snack. Ke luar dari Kebun Raya Bogor, mi ditanya akan ke mana? setasiun, naik angkotnya jangan di sini, saran bapak-bapak penjual makanan.

Dari arah Kebun Raya Bogor, untuk menuju setasiun Bogor, sebaiknya menunggu angkutan umumnya di seberang mall. Pikir mi, mana tahu, mall apa? jalan saja terus ke arah berlawanan dengan ketika menuju Kebun Raya Bogor. Nanti, menyeberang dan menunggunya di depan mallnya.

Oke, kami ikuti, berjalan terlebih dahulu, lalu benar, ada pertigaan, kami menyeberang dan masuk mall, bukan menunggu angkutan. Karena, mi telah melihat ada angkutan umum 02, kami makan terlebih dahulu ya, sudah lapar sekali.

Tips Berwisata di Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor merupakan bangunan kebun yang besar dengan banyak macam tanaman dan pepohonan, baik perdu, rindang ataupun pohon yang beusia puluhan tahun dan besar. Di dalam sebuah kebun, meskipun ukurannya kecil, ada banyak sekali serangga, contohnya semut, nyamuk dan sebagainya.

Nah, apalagi di dalam Kebun Raya Bogor...tentunya banyak sekali serangga yang bermukim di sana. Berkunjung ke Kebun Raya Bogor bersama anak-anak, tentunya menjadi kehebohan tersendiri, menjelaskan mengenai nama-nama pohon, serta yang lainnya.


Nah, jika anak tergigit serangga? sudah pasti akan terganggu kunjungan yang inginnya membuat anak nyaman dan tenang. Alhamdulillah, sewaktu ngebolang ke Kebun Raya Bogor, mi membeli minyak telon, sebetulnya untuk bayi Fira. Namun, sewaktu Faiz baru masuk ke Kebun Raya Bogor, tangan dan kakinya sudah berbentol dan aktivitas garuk menggaruk menjadi mengganggu. Syukurlah, minyak telon bayi Fira, menjadi penyelamat keriangan dan Jalan-Jalan Faiz tetap asyik.








12 comments:

  1. Jd tambah pengen main kesini..
    Tfs ya mak, :)

    ReplyDelete
  2. waaa tante juga jadi kepingin jalan2 ke sana ni mas faiz.. TFS ya mb astin.. ^_^

    ReplyDelete
  3. asiiik...saya aja blom pernah ke sini..:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau enggak didiskusikan segera, kami juga gak ke sini Mak

      Delete
  4. di kebun raya itu seru lho mak, banyak yang jual es krim. enaaaak

    ReplyDelete
  5. terakhir saya juga main ke KRB. wisata hemat tapi seru juga :)

    ReplyDelete
  6. cie yang kencan berdua. nggak ngajak2 nih....
    nanti kalo ke main ke bogor lagi, ajak dede fira yaa, terus kita main bareng sama 3 boyz :)

    ReplyDelete
  7. ternyata seru jg ya ngajak anak2 kesini.. mau kesini jg ah.. dah kangen pengen ke bogor :D

    ReplyDelete
  8. Seru jalan2nya ya Faiz... Mas Milzam sama Naufal belum pernah kesitu. Padahal udah pernah nginap di rumah tantenya yg di Bogor selama tiga hari. Malah dolannya ke curug bidadari hahaa

    ReplyDelete
  9. Aiih seru bgtt jalan2nya maaak.. ide yg bagus nih utk kegiatan dgn vania hehehe.. ke Bogor naik CL :D

    ReplyDelete

Haaai, Terima Kasih ya sudah mengunjungi Buku Harian Anak-Anak


Yuk jejakkan komentar, supaya saya juga dapat berkunjung balik. Terima kasih ^-^