Membayangkan setelah bayi Fira akan
mengalami demam setelah diberikan imunisasi DPT, rasa nyeriku mulai
muncul, iya itu yang disampaikan bidan ketika Fira mendapatkan imunisasi
BCG. Oleh karena itu, ketika bidan memberikan beberapa pilihan vaksin
DPT, saya dan suami memutuskan untuk menggunakan vaksin Pentabio yang
harganya menurut kami mahal, meskipun lebih murah dibandingkan opsi yang
pertama dengan harga lima kalinya.
Imunisasi
DPT merupakan salah satu imunisasi dasar di Indoensia untuk memberikan
kekebalan terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis. Imunisasi DPT
diberikan sebanyak tiga kali, boleh diberikan pada usia lebih dari 6
minggu dan diulang lagi pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
Hari
Minggu kemarin, jadwalnya Zhafira untuk mendapatkan imunisasi DPT, di
mana menurut cerita turun temurun bakalan panas setelah diberikan vaksin
tersebut. Sayapun sudah harus memasang badan, meskipun sedang flu dan
batuk tapi harus sehat jika bayi Fira bakalan rewel.
Sampai
di Rumah Sakit Muhammadiyah, antrian sudah panjang dan ternyata ini
hari imunisasi di rumah sakit tersebut. Zhafira sebelumnya ditimbang,
yup 6.1 kg pada usia 3 bulan 17 hari dan terlihat sudah meninggi
badannya. Zhafira mengantri bersama bayi-bayi lainnya dan ketika
disuntik, seperti biasa, saya terlebih dahulu ke luar ruangan imunisasi.
Saya takut jarum suntik ****
Jadilah
Pentabio, yang saya baru tahu pabriknya Bio Farma dan terdapat 5 jenis
vaksin yaitu DPT, HB dan Hib, dan ini yang membuat bingung. Hibnya atau
HBnya akan kelebihan jumlahnya, duuuh tapi menurut bidannya enggak
masalah, yo wes...manutlah daripada menggunakan vaksin yang single tapi
harganya mahalnya.
Informasi pentabio, bisa dilihat di webnya Bio Farma,
numpang oot...pabriknya Bio Farma ada di Bandung, hasyaaah...intinya
pasti terlihat jika sedang ke Bandung karena dekat dengan tol.
Sebelum berangkat Imunisasi |
Kembali
ke after imunisasi, Zhafira tidur pulas dan bangun sebentar kemudian
minum susu lagi, tidur lagi nyenyak juga sampai saya bisa tidur cantik
juga di hari Minggu. Sore harinya, saya cek untuk melihat apakah ada
demam, ternyata tidak lalu saya mandikan.
Alhamdulillah,
Fira tidak begitu rewel setelah imunisasi jadi saya bisa fokus ke
sulung yang akan menghadapi UAS TK (whaaat) hehee, etapi lalu Fira
menangis dalam tidurnya beberapa kali, hingga akhirnya terbangun dan
menangis kencang. Haduh, what happen inih? saya gendong dan peluk, pun
masih menangis dan untungnya abi sudah pulang. Jadi drama seperti di
sinetron gak terjadi *lebaay
Setelah imunisasi, mau bobo siang |
Saya baringkan bayi
Fira untuk tidur bersama di ranjang, saya ajak mengobrol dan Fira
menyahuti dengan bahasa bayi yang membuat senyum dan aliran rasa senang
di hati. Yup, baby Fira sedang ngobrolin bahwa pahanya sakit dan ngelu
sekali, hehee kuat ya sayang. Entah, tidurnya bagaimana karena saya
tinggal di depan komputer, Fira sudah terlelap dan bangun di pagi hari
tanpa rewel. Inza Allah hasil imunisasinya bagus ya, Nak.
Love You
No comments:
Post a Comment
Haaai, Terima Kasih ya sudah mengunjungi Buku Harian Anak-Anak
Yuk jejakkan komentar, supaya saya juga dapat berkunjung balik. Terima kasih ^-^