Memiliki
seorang bayi tentu menjadi kebahagian para orangtua dan urusan di mana
bayi sebaiknya tidur, itu bisa dipikirkan nanti saja-lah. Hal tersebut
adalah pemikiran saya dan suami, awalnya karena ingin bonding yang lekat dan dekat, makan bayi akan tidur bersama satu tempat tidur bersama saya dan kakaknya, suamiku mengalah menggunakan extra bed, yuhiii at home pakai tempat tidur tambahan, lho, padahal ranjang sudah nomor dua (tep kurang kali).
Beberapa
minggu semuanya baik-baik saja dan bayi tetap tidur satu rnjang bersama
saya dan kakaknya. Praktis memang, jika malam menangis bisa langsung
ambil, saya tidak harus turun dari tempat tidur. Bayi tetap hangat
karena berada di dekat saya dan ketika sedang tidak tertidur, bisa
bermain bersama, meskipun hanya sebatas saling lembar senyum dan
memanggil namanya.
Bayi tidur di tempat tidur bersama |
Ternyata ada
sesuatu yang tidak saya dan suami pikirkan, yaitu kakak yang aktifnya
belum bisa di rem. Rem menggunakan mulut saya hingga berbusa dan kepala
sakit, pun tidak pernah diindahkan. Akhirnya, di suatu malam, terdengar
tangisan melengking dari bayiku. Haduh jarang sekali bayi saya menangis
kencang seperti itu, biasanya kalau lapar dan haus saja.
Saya
masuk ke dalam kamar, karena sedang menonton televisi di luar. Apa yang
terjadi? kakaknya (Faiz) masuk dari luar kamar dengan berlari dan
langsung naik ke atas tempat tidur dan mendarat tepat di atas si bayi
Fira yang saat itu berusia 2 bulan. Kakaknya memang memiliki kebiasan
melompat dari tempat tidur, berlari naik ke tempat tidur dan
berguling-guling di tempat tidur. Saat kejadian, suami sedang membaca
ponselnya.
Jadi,
keputusan baru dibuat, bayi Fira tidur menggunakan box, selesai.
Suamipun memberikan mandat kepada saya, pokoknya besok ranjang bayi
sudah harus ada di rumah, bayi Fira tidur di baby box. Penyesalan pun datang, kenapa tidak dari lahir, bayi langsung ditempatkan di box? kenapa? semoga semuanya baik-baik saja.
Akhirnya bayi tidur di box bayi |
Sebaiknya,
para orangtua hendaknya memikirkan juga, di mana bayi sebaiknya tidur.
Jika faktor ribet bolak-balik antara tempat tidur kita dan tempat tidur
bayi, bisa kok tempat tidur bayi diletakkan di dekat tempat tidur kita.
Namun, jika kakak-kakanya sudah besar dan memahami ada adik bayi, tidak
masalah tidur bersama adik bayi.
No comments:
Post a Comment
Haaai, Terima Kasih ya sudah mengunjungi Buku Harian Anak-Anak
Yuk jejakkan komentar, supaya saya juga dapat berkunjung balik. Terima kasih ^-^