Hallo apa kabar Faiz dan Fira? apa kabar juga teman-teman Faiz dan Fira. Semoga setiap harinya, ada hal baru yang kalian temui dan pelajari ya. Sebagai anak generasi multitalenta, tentunya ada banyak sekali yang ingin kalian ketahui.
Pekan lalu, ummi sangat senang sekali dapat menghadiri Konferensi Ayah Bunda Platinum persembahan Morinaga. Seminar Parenting yang sangat mudah sekali untuk dijangkau oleh ummi untuk meng-upgrade ilmu dan pengetahuan bagaimana caranya menyiapkan kecerdasan multitalenta Faiz dan Fira sejak dini. Kebetulan sekali, Morinaga hadir untuk pertama kalinya di Tangerang, tempat kita tinggal. Konferensi Ayah Bunda Platinum diselenggarakan pada tanggal 12 Agustus 2017 di Novotel Hotel, Tangerang. Dekat sekali ya, dengan tempat tinggal kita.
Konferensi Ayah Bunda Platinum akan menghadirkan Irfan Hakim sebagai moderator untuk menemani pembicara yang ahli di bidangnya;
- Dr. dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), seorang dokter ahli tumbuh kembang anak dari RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Tema yang akan dibawakan adalah Mengungkap 4 faktor Pembentuk Anak Generasi Multitalenta.
- Dr. Rose Mini M.Psi, ahli psikolog dan konsultan multiple intelligence. Membawakan tema Kekuatan bermain untuk membentuk kecerdasan multitalenta di era millineal.
Venue acara adalah ballroom Novotel Hotel di Lantai M1. Acara dijadwalkan dari pukul 08.00-15.00, terbagi dua sesi, karena materi yang akan disampaikan tidak sama, namun sangat berkaitan untuk membentuk generasi multitalenta.
Ummi datang ke konferensi ayah bunda platinum seorang diri. Awalnya akan mengajak abi dan kalian, tapi rupanya ada hal-hal yang mengharuskan ummi untuk datang sendiri. Nuansa merah menyambut ummi saat keluar dari lift, dress code yang ditentukan juga merah. Ada banyak sekali ayah bunda yang hadir. Rupanya tidak ketinggalan anak-anak generasi multitalenta ikut bersama ayah bunda platinum.
Pukul 8-9 pagi, para peserta konferensi ayah bunda platinum tampak ada yang sedang melakukan registrasi, berfoto di photo booth, berkonsultasi nutrisi di beberapa booth, diantaranya booth tumbuh kembang, booth alergi, booth nutrisi dan ada juga ayah bunda yang menemani si Kecil bermain di play ground yang sudah disediakan.
Playground untuk bermain anak-anak generasi platinum |
Tepat pukul 10 pagi, konferensi ayah bunda platinum dimulai. Ummi masuk ke dalam ruang konferensi dan cukup terpukau dengan tatanan kursi untuk peserta konferensi ayah bunda platinum. Bukan seperti acara yang biasa ummi datangi. Kali ini, ada panggung yang mengarah dari depan ke belakang dan perbedaan warna kursi bagi peserta konferensi ayah bunda platimum.
Konferensi Ayah Bunda Platinum sudah digelar di 25 kota di Indonesia sepanjang tahun 2017. Tangerang sebagai kota ke-10 diselenggarakannya konferensi ayah bunda platinum persembahan Morinaga. Beruntung sekali ya, ummi mendapatkan kesempatan untuk hadir dan menyerap ilmu dari para ahli di bidangnya.
Bapak Darwin dari pihak Novotel memberikan arahan keselataman yang sangat bermanfaat untuk keselamatan peserta konferensi ayah bunda. Prosedur ini harus benar-benar diperhatikan oleh peserta konferensi di Novotel Hotel Tangerang.
Selanjutnya Ibu Indriani dari pihak Morinaga, menjelaskan secara singkat profil Morinaga dan tujuan diadakannya konfernesi ayah bunda platinum. Ada pemutaran video juga yang mengisahkan bagaimana Morinaga menjadi sahabat ayah bunda untuk menyiapkan Si Kecil menjadi generasi platinum.
Dr. M. Arif Nasution, SpA ketua IDAI Banten menyambut hangat diselenggarakannya konferensi ayah bunda platinum di kota Tangerang. Menurut beliau pengasuhan dan perlindungan anak, sangat berpotensi mendukung anak menjadi generasi multitalenta.Terakhir, dokter Arif menambahkan, menjadi generasi platinum adalah hak semua anak.
Irfan Hakim sang moderator hadir disambut sorak sorai peserta konferensi ayah bunda. Irfan hakim kemudian menceritakan pengalamannya mengasuh ke-4 buah hatinya. Irfan menceritakan dua buah hatinya yang kembar. Meskipun kembar, dua anak tersebut memiliki sifat, bakat dan kecenderungan yang berbeda satu sama lain. Satu anak memiliki kecenderungan menjadi anak yang mencontoh perilaku baik kakaknya, satunya memiliki cara sendiri untuk menunjukan kemampuannya. Intinya, Irfan Hakim berpesan, janganlah sekali-kali membandingkan satu anaknya dengan anaknya yang lain.
Moderator Konferensi Ayah Bunda Platinum Irfan Hakin |
4 Faktor Pembentuk Anak Generasi Multitalenta
Irfan Hakim memanggil dokter anak yang pasiennya harus konfirmasi jauh-jauh hari untuk mendapatkan jadwal berkonsultasi dengan beliau. Yup, Dr. dr. Ahmad Suryawan, SpA(K) atau akrab dipanggil dokter Wawan memiliki gaya menemui pasiennya dengan durasi waktu berkonsultasi yang tidak sebentar. Kenapa? karena untuk melihat tumbuh dan kembang anak, tidak hanya melalui cerita dari ayah atau bundanya saja, melainkan semuanya harus terlibat. Ada ayah, ada bunda dan ada anak. Itulah mengapa ya, berkonsultasi dengan dokter Wawan harus membuat janji jauh-jauh hari dulu.
Tema acara adalah konferensi, jadi inilah tujuan dari diberikannya warna yang berbeda pada kelompok kursi dan panggung yang menuju ke bagian kursi paling depan. Dokter Wawan mengharapkan, adanya komunikasi 2 arah, antara peserta konferensi dengan dokter Wawan. Para peserta konferensi diharapkan dapat memberikan pertanyaan kepada dokter Wawan.
Warna kursi pada saat konferensi ayah bunda platinum dari depan kiri orange, depan kanan hijau, di belakang ada biru dan paling belakang adalah merah. Ke-4 warna ini dibuat untuk mengelompokan peserta konferensi ayah bunda platinum untuk mengemukaan pertanyaan dari tema yang disampaikan dokter Wawan.
Ada 4 Perisai pelindung pembentuk anak generasi multitalenta.
Ada 4 Perisai pelindung pembentuk anak generasi multitalenta.
- Perlindungan Otak
- Sistem Ketahan Tubuh
- Tumbuh Kembang Optimal
- Kesehatan Saluran Cerna
Kursi warna merah paling belakang, menjadi sangat berarti meski berada di paling belakang yaitu kesehatan saluran cerna. Jadi, setelah dokter Wawan memaparkan materinya, diharapkan peserta konferensi memberikan pertanyaan sesuai dengan perisai pelindung. Contohnya kursi paling belakang adalah merah, jadi pertanyaannya disesuaikan dengan kesehatan saluran cerna, begitu juga dengan kursi warna orange, pertanyaannya seputar perkembangan otak.
1| Perlindungan Otak
Bahan utama pembentukan otakan pada usia dini adalah nutrisi dini dan stimulasi dini. Pemberian nutrisi yang baik akan mempengaruhi pembentukan otak yang baik. Sel-sel otak dapat terbentuk dengan baik juga. Salah satu nutrisi paling dini yang terbaik untuk bayi baru lahir sampai usia bayi 6 bulan adalah ASI. MP-ASI diberikan untuk tambahan nutrisinya di usia 6 bulan dan makanan keluarga diberikan pada anak setelah berusia 2 tahun.
2 tahun pertama atau 1000 Hari Pertama Kehidupannya, sangat membutuhkan nutrisi yang baik, hal ini akan memberikan dampak jangka panjang bagi Si Kecil. Silahkan dibaca Pentingnya Memperhatikan 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Stimulasi akan memperkaya koneksi sel-sel otak anak cerdas. Stimulasi adalah kegiatan interaktif antara orang tua atau pengasuh dengan anak. Stimulasi akan merangsang anak untuk belajar melakukan berbagai kemampuan. Pesan dari dokter Wawan, saat anak diberikan mainan berupa hewan mainan, temani anak bermain dengan hewan mainan dulu. Ajak anak untuk menceritakan, apa yang sedang dimainkannya. Contohnya, saat ummi memberikan Faiz mainan dinosaurus, ummi akan bertanya kepada Faiz nama dinosaurus tersebut. Usia Faiz hampir 8 tahun, jadi sudah mengerti jenis-jenis dinosaurus.
Bermain dan belajar dinosaurus |
Anak akan mendapatkan pengalaman sensoris yang dibutuhkan untuk memperkaya jaringan koneksi sel otak. Sirkuit baru akan terbentuk di otak anak pada saat anak mendapat stimulasi. Contohnya saat ummi memberikan sebuah buku tulis kepada Fira. Ummi memberikan buku tersebut kepada Fira, ummi minta Fira untuk menyentuhnya dan ummi menerangkan bahwa buku tulis ini dipergunakan untuk menulis. Coba dech, ambil pensil dan gerakkan menggunakan tangan dan coretkan di buku tulis tersebut. Fira (3 tahun) sudah mengerti, apabila ingin menulis, dia akan meminta buku tulis dan pensil.
Stimulasi yang baik dan benar adalah seperti ini :
- Dimulai sejak dini
- Interaktif (antara orang tua dan anak)
- Secara bermain dan menyenangkan
- Alami sehari-hari, dilakukan secara rutin dan reguler.
Pesan dokter Wawan : Apabila ingin anak tersenyum kepada kita, tersenyumlah dulu kepada anak kita. Ingin anak membuang sampah pada tempatnya, contohkan orang tua membuang sampah pada tempatnya terlebih dulu.
Silahkan Baca : Cara Memberikan Stimulasi Melalui #30HariMain Bersama Morinaga
Silahkan Baca : Cara Memberikan Stimulasi Melalui #30HariMain Bersama Morinaga
2| Sistem Ketahanan Tubuh
Otak yang normal daya tahan tubuh akan berproses normal. Pembentukan sistem ketahanan tubuh pada anak usia dini, terjadi sejak di dalam kandungan. Ibu hamil harus menjaga asupan nutrisinya dengan baik. Ibu hamil harus sehat dan merasakan kehamilannya dengan senang. Mengapa harus begitu? karena ibu hamil akan mentrasfer sel-sel kekebalan tubuh pada janin atau bayinya melalui plasenta.
Setelah lahir sebetulnya sudah relatif terbentuk dengan lengkap, tetapi belum dapat bekerja secara mandiri. Masih tergantung dari persediaan antibodi dari ibu, yaitu dari ASI. Semakin bertambah usia, anak harus mampu membentuk antobodi secara mandiri. Cara memberikan stimulasinya adalah latih mengenali, mengingat, menyerang dan memusnahkan agen penyakit yang menyerang tubuh. Proses tersebut hanya bisa berlangsung bila anak mendapatkan vaksinasi atau imunisasi.
Alhamdulillah Faiz sudah mendapatkan vaksinasi yang baru-baru ini diberikan oleh pemerintah melalui sekolah Faiz, yaitu vaksin MR untuk mencegah penyakit rubella. Insya Allah Fira juga akan mendapatkan vaksin MR melalui Posyandu di lingkungan rumah.
3| Tumbuh Kembang Optimal
Tumbuh dan kembang adalah dua hal yang berbeda namun harus menjadi satu. Tumbuh mengacu pada struktur dan ukuran fisik (berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, ukuran spesifik lainnya). Sedangkan kembang adalah fungsi dan kemampuan (penglihatan, pendengaran, kecerdsaan, perilaku, perkembangan, bicara dan bahasa, personal sosial, motorik kasar).
Pola tumbuh kembang optimal :
- Sejak lahir hingga usia 6 bulan, orang tua harus memberikan stimulasi untuk mengasah penglihatan, pendengaran dan perasa.
- Usia 6 bulan hingga 2 tahun, orang tua harus memberikan stimulasi motorik kasar, motorik halus, bicara bahasa, personal sosial.
- Usia 6 tahun sampai 18 tahun stimulalsi yang diberikan adalah kecerdasan dan perilaku.
Pesan dokter Wawan : Manfaatkan waktu di 2 tahun pertamanya, karena akan lebih mudah untuk pertumbuhan dan perkemangan anak di usia 6 tahun. Maksudnya, berikan stimulasi yang intenst pada 1000 HPK. Jadilah orang tua yang "gila" dengan mengajak bayinya berbicara pada usia awal kelahirannya, ajak ngobrol meski si anak belum tahu dan belum dapat menjawab. Lakukan terus berulang-ulang. Anak-anak sangat membutuhakan pendampingan yang intent, baik dari orang tua maupun dari pengasuh, supaya anak terbentuk dengan benar.
Mengajak Fira bercakap-cakap |
Berikan stimulasi yang benar sesuai dengan tahapan usianya. Bayi berusia 6 bulan, berikan stimulasi dengan mainan yang berbunyi, gambar berwarna-warni, serta mainan yang dapat dipegang oleh si bayi.
Untuk dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal, diperlukan pengetahuan yang luas dari ayah dan bunda. Pengalaman ummi memberikan ASI, MP-ASI dan makanan keluarga yang tepat, dapat mempengaruhi kesehatan badan Faiz dan Fira. Faiz dapat menunjukan prestasinya di sekolah karena sistem ketahanan tubuhnya baik.
Terkadang anak-anak akan menujukan sulit makan dan makan sayur yang sangat sedikit. Oleh karena itu, abi selalu membeli dan selalu menyediakan buah-buahan di lemari es. Makanan yang berserat sangat penting dan diperlukan untuk mendapatkan kesehatan saluran cerna.
Untuk dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal, diperlukan pengetahuan yang luas dari ayah dan bunda. Pengalaman ummi memberikan ASI, MP-ASI dan makanan keluarga yang tepat, dapat mempengaruhi kesehatan badan Faiz dan Fira. Faiz dapat menunjukan prestasinya di sekolah karena sistem ketahanan tubuhnya baik.
Terkadang anak-anak akan menujukan sulit makan dan makan sayur yang sangat sedikit. Oleh karena itu, abi selalu membeli dan selalu menyediakan buah-buahan di lemari es. Makanan yang berserat sangat penting dan diperlukan untuk mendapatkan kesehatan saluran cerna.
4| Kesehatan Saluran Cerna
Struktur saluran cerna Si Kecil mulai terbentuk secara bertahap sejak di dalam kandungan. Pada awal setelah bayi lahir, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan saluran cerna Si Kecil. Faktor paling dominan yang mempengaruhi kesehatan saluran cerna di usia dini adalah komposisi dan fungsi mikroba di dalamnya.
Anak yang mempunyai saluran cerna yang sehat ditandai dengan berfungsinya saluran cerna dengan baik. Anak tersebut jarang atau bahkan tidak pernah menunjukan berbagai gangguan saluran cerna seperti diare, muntah atau konstipasi yang disertai dengan proses tumbuh kembang anak berjalan dengan pola dan kecepatan normal sesuai usianya.
Kesehatan saluran cerna dikendalikan oleh bakteri di dalam saluran penceraan. Prebiotik dan Probiotik terbaik ada dalam kandungan ASI yang berperan sebagai pembentuk otak anak. Salah satu faktor sebelum anak lahir, yang ternyata mempengaruhi komposisi mikroba saluran cerna anak adalah kondisi psikologis ibu hamil.
Cara persalinan juga mempengaruhi komposisi mikroba saluran cerna anak. Pemberian antibotika yang berlebihan dan sembarangan juga akan mempengaruhi saluran cerna anak, karena antibiotika tidak hanya membunuh mikroba jahat saja, tetapi juga akan membunuh mikrobiota baik yang bahkan sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan saluran cerna tersebut.
Cara persalinan juga mempengaruhi komposisi mikroba saluran cerna anak. Pemberian antibotika yang berlebihan dan sembarangan juga akan mempengaruhi saluran cerna anak, karena antibiotika tidak hanya membunuh mikroba jahat saja, tetapi juga akan membunuh mikrobiota baik yang bahkan sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan saluran cerna tersebut.
Peran Nutrisi Otak
Dr. Muliaman Mansyur dari Morinaga menjelaskan peran nutrisi bagi otak anak. Berikut ini yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang otak Si kecil :
- Omega 6 / As. Linoleat (AL) dan Omega 3 ? As. Alfa Linoleat (AAL), berfungsi meneruskan rangsangan antar sel syaraf untuk mempercepat daya tangkap.
- Alfa Laktalbumin, membantu perkembangan dan memperbaiki jaringan tubuh yang juga merupakan komponen penting dalam tumbuh kembang anak.
- Kolin, membantu pertumbuhan daya ingat, berpikir, gerak dan berbicara.
- Zat besi berfungsi meningkatkan konsentrasi dalam proses belajar Si Kecil dalan menyimak sehingga mendukung proses belajar Si Kecil.
Pola tidur bayi dan anak yang teratur dan dalam membutuhkan Alfa Laktalbumin. Alfa Laktalbumin berperan dalam memory dan pembelajaran. Anak tumbuh saat tidur dan dipengaruhi oleh hormon yang dinamakan Growth Hormon. Pastikan anak-anak untuk tidur sesuai dengan kebutuhannya dan kualitas tidurnya juga harus baik.
Pro dan prebiotik berfungsi mencegah saluran cerna bakteri yang jahat. Bayi dan anak mudah diare dan terserang infeksi saluran cerna. Hasil penelitian Morinaga Research Center Japan yang dikombinasikan 2 Bifidus dan Braves teruji klinis sebagai bakteri baik yang dominan dalam saluran cerna Si Kecil.
Dokter Muliaman menjelaskan produk-produk Morinaga memiliki 2 probiotik yang sangat penting untuk perkembangan otak. Produk Morinaga disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan Si Kecil. Salah satu produk Morinaga adalah Morinaga Platinum yang kini dengan MoriCare+ Prodiges untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil.
Ummi sempat mampir di booth nutrisi dan melihat-lihat rangkaian produk dari Morinaga sebagai susu untuk Generasi Platinum. Ada beberapa varian dari susu Morinaga yang sudah dicoba oleh Faiz dan Fira. Salah satunya adalah varia Morinaga Platinum berikut ini.
Ummi sempat mampir di booth nutrisi dan melihat-lihat rangkaian produk dari Morinaga sebagai susu untuk Generasi Platinum. Ada beberapa varian dari susu Morinaga yang sudah dicoba oleh Faiz dan Fira. Salah satunya adalah varia Morinaga Platinum berikut ini.
Morinaga Platinum MoriCare dan MoriCare+ Prodiges |
Varian Morinaga Platinum adalah sebagai berikut :
- Chill Kid Platinum MorinCare Madu dan Vanila 400 gr dan 800 gr
- Chil School Platinum MoriCare+ Prodiges Madu, Vaniula dan Cokelat 400 gr dan 800 gr
- Chil Kid Stick Pack Madu dan Vanila 12 x 60 gr
Morinaga Platinum merupakan kombinasi antara zat gizi makro (protein) dan mikro (vitamin dan mineral) yang dapat memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan Si Kecil. Morinaga Platinum merupakan susu pertumbuhan untuk usia 1-12 tahun dengan formula platinum MoriCar+ Prodiges.
Morinaga merupakan produk dari PT Kalbe Nutritionals yang berkomitmen untuk menjadikan anak generasi platinum yang multitalenta tidak hanya nutrisi saja yang diperlukan, akan tetapi peran stimulasi dari orang tua (khususnya ayah dan bunda)menjadi sangat penting.
Morinaga merupakan produk dari PT Kalbe Nutritionals yang berkomitmen untuk menjadikan anak generasi platinum yang multitalenta tidak hanya nutrisi saja yang diperlukan, akan tetapi peran stimulasi dari orang tua (khususnya ayah dan bunda)menjadi sangat penting.
Kekuatan Bermain untuk Membentuk Kecerdasan Multitalenta di Era Millenial
Dua hal yang saling berkaitan dam sama pentingnya, Nutrisi dan Stimulasi untuk tumbuh kembang anak. Setelah dokter Wawan dan dokter Muliaman memberikan materi, acaranya adalah istirahat dan makan siang.
Ayah dan bunda platinum mengajak anak-anaknya untuk berkunjung ke booth Multiple Intelligence Play Plan untuk mengenali kecerdasannya sejak dini dan mewujudkan talentanya. Silahkan baca : Morinaga MI Play Plan.
Booth Multiple Intelligence di Konferensi Ayah Bunda Platinum Tangerang, menyediakan konsultasi untuk mengenali kecerdasan Si Kecil sejak dini untuk mewujudkan Multitalentanya. Seperti yang ummi lihat kemarin, kakak dari Morinaga sedang membantu anak peserta konferensi membuat teropong.
Teman-teman Faiz dan Fira juga bisa membuat permainan yang menarik dan mendapatkan ide bermain melalui www.morinagaplayplan.com. Sudah banyak ide bermain yang ummi buat untuk Faiz dan Fira loh. Sekarang giliran teman-teman Faiz dan Fira yak.
Bunda Romi panggilan sayang dari semua peserta koferensi ayah bunda platinum untuk Dr. Rose Mini M. Psi hadir setelah Irfan Hakim berhasil menjawab pantun dari Bunda Romi. Bunda satu ini selalu memberikan gimmick untuk peserta konferensi ayah bunda yang hadir. Jadi, jam setelah makan siang enggak bakalan ngantuk dech.
Jujur nich, semua orang menginginkan memiliki anak yang cerdas dan sehat. Pemberian nutrisi, bentuk pola pengasuhan anak yang diterapkan oleh orang tua, serta stimulasi yang diberikan, mempunyai dampak yang besar terhadap pemberian kecerdasan seorang di mana dewasa.
Umumnya sebagai besar orang tua masih cenderung lebih mengutamakan kemampuan akademik sebagai dasar pengembangan kecerdasan anak. Orangtua terkadang mengesampingkan atau bahkan mengorbankan kemampuan anak yang lain. Sementara itu semakin banyak bukti yang menunjukan bahwa kecerdasan tidak hanya tergantung pada tingginya nilai akademik di sekolah saja.
Ada anggapan anak suka musik pasti jadi penyanyi. Eits, tunggu dulu, ayah bunda. Cerdas secara musik belum tentu menjadi penyanyi.
Kecerdasan musikal adalah kemampuan memahami dengan mengekspresikan diri dengan musik dan irama, menciptakan lagu, memainkan alat musik dsb.
Faiz (8 tahun), kurang suka bernyanyi, dia lebih suka memainkan alat musik dan suka mendengarkan musik. Fira (3 tahun), sangat senang bernyanyi, suka memainkan alat musik dan bisa menirukan suara alat musik.
Video di atas merupakan salah satu contoh membuatkan permainan yang mengasah kecerdasan musikal. Ummi membuatkan mainan marakas untuk Fira. Ide permainan tersebut merupakan Ide Bermain Kecerdasan Majemuk Multiple Intellegence Idea dari MI Play Plan.
Cara memberikan stimulasi untuk anak adalah mengenalkan musik sejak dalam kandungan. Menurut Bunda Romi, mengenalkan musik sejak dalam kandungan, bukan berarti memberikan earphone ke perut ibu hamil. Namun, ibu hamillah yang mendengarkan alunan musik, hati dan perasaan ibu menjadi nyaman, maka bayi yang dikandungan juga akan nyaman dan bahagia seperti perasaan ibu hamil yang sedang mendengar musik.
Kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan dalam menggunakan kelenturan tubuh untuk mengatasi masalah, dan menghasilkan suatu produk. Anak yang kecerdasan kinestetiknya tinggi, bisa menjadi atlet atau pelari, balet atau apapun yang berhubungan dengan gerak tubuh.
Faiz sebagai kakak tertua, lebih menyukai aktifitas menggerakkan badan. Lari-lari, lompat-lompat dan tidak dapat duduk selama 5 menit. Fira, adiknya juga melakukan hal yang sama, namun masih bisa terkontrol dan mampu bermain dengan aktifitas duduk hingga 10 menit.
Cara menstimulasi : Ajak anak-anak untuk bermain gerak badan, misalnya berolah raga atau bermain di lapangan.
Apakah anak balita sudah boleh diajarkan hitung menghitung? apakah anak kelas 1 SD boleh diajarkan logaritma? tentunya stimulasi logika matematika tidak dapat diberikan sesaklek itu. Anak balita belum memahami simbol-simbol, ajarkan logika berpikir terlebih dulu, baru kemudian mengajarkan simbol berupa angka, penambahan, pengurangan sesuai dengan tahapan usianya.
Kecerdasan logika matematik adalah kemampuan untuk memahami kondisi atau situasi dengan menggunakan penalaran logika, kemampuan analisa, termasuk perhitungan matematis.
Cara menstimulasi : Ajak anak untuk belajar penalaran atau logika. Contohnya, "Nah, lebih banyak mana, lampu yang berwarna hijau atau kuning?"
Dari video di atas Fira belajar bagaimana berpikir secara logis, setelah memasukan makanan ke mulut monster. Di situ akan terlihat, monster mana yang memakan makanan yang paling banyak. Jadi monster ungu, memakan makanan warna ungu, monster merah memakan makanan warna ungu. Nah, dengan cara ini, ummi bisa mengarahkan Fira, mana yang paling banyak, mana yang paling sedikit.
Faiz sudah kelas 2 SD, sementara ini penalaran logikanya masih terbilang cukup bagus, meskipun harus terus diulang-ulang. Sedangkan Fira, sejak kecil sudah memahami logika banyak dan sedikit, luas dan sempit, ringan dan berat.
Kecerdasan visual spasial adalah kemampuan untuk membayangkan suatu hasil akhir, berpikir kreatif, mengimajinasikan sesuatu dsb.
Bunda Romi mencontohkan bagaimana anak belajar menulis, bukan langsung ke ini huruf a seperti ini, seperti ini huruf w. Itu kurang benar, yang benar mulailah untuk mengenal garis lurus, atas ke bawah baru kemudian mengenal huruf.
Berikan analogi tentang bentuk huruf tersebut, contohnya huruf o, bentuknya bulat seperti bola atau bakso.
Silahkan Baca : Mengasah Kecerdasan Visual Spasial
Faiz mampu menulis dengan baik saat kelas 1 SD, sebelumnya sekolah, Faiz sudah mengenal dan hafal semua huruf, namun apabila menuliskan huruf d dan b kecil, selalu terbalik antara keduanya. Fira, di usianya yang hampir 3 tahun, sudah meminta untuk belajar huruf. Pernah sekali, ummi mengajarkan huruf o tapi bentuknya huruf i. Fira mengatakan salah, itu bukan huruf o.
Kemampuan untuk mengekspresikan diri menggunakan bahasa, lewat membaca, menulis dan berkomunikasi.
Usahakan saat anak bertanya sesuatu dan ayah bunda sedang kerepotan. Hentikan aktiftas tersebut, kemudian jawan pertanyaan Si Kecil. Jawablah sesuai dengan pemahaman anak sesuai tingkatan usianya, jangan berlebihan.
Kemampuan liguistik bagus, anak bisa menjadi MC, menjadi penulis buku atau pembicara.
Faiz dan Fira berbeda dalam kecerdasan liguistik mereka. Faiz cenderung kurang dapat menceritakan peristiwa secara detail, sedangkan Fira mampu menceritakan satu peristiwa secara detail pada usianya yang masih balita.
Teman-teman Fira ingin melihat bagaimana Fira mendongeng bersama Chila dan Chilo, yuk lihat videonya. Seru dech, teman-teman bisa loh meminta ayah dan bunda membuatkan boneka seperti ini, kemudian membuat cerita.
Salah satu cara ummi memberikan stimulasi kepada Faiz untuk mengasah kecerdasan linguistiknya dengan mengajak membuat VLOG. Setelah motorik kasarnya membuat lego (kecerdasan kinestetik), daya pikirnya mengikuti aturan dari cara merakit (kecerdasan visual spasial), barulah ummi mengajak Faiz berlatih berbica untuk menceritakan apa yang baru saja dikerjakan (kecerdasan linguistik).
Cara menstimulasi adalah dengan mengajak anak mendengarkan dongeng atau anak dibacakan sebuah buku. Ajak anak untuk mengulang cerita tersebut atau meneruskan cerita tersebut.
Kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain secara efektif, serta berempati, dan memahami orang lain. Bunda Romi mencontohkan bagaimana anak diajarkan untuk cerdas interpersonalnya. Misalnya saat di kelas, ada satu anak yang tidak membawa bekal, apakah anak tersebut bukan teman mereka, karena berbeda? cobalah ibu gurunya mengajak anak lain yang membawa bekal, untuk menyisihkan sedikit bekalnya, mengumpulkan dan memberikan kepada anak yang tidak membawa bekal.
Ajarkan cara yang baik dalam berteman, bukan diberikan teori tapi ajak anak untuk mempraktekan langsung. Beri anak makanan, kemudian biarkan anak menuju sekumpulan teman dan membagikan makanan tersebut ke teman-teman tersebut.
Kemampuan Faiz dalam berteman terkadang masih sulit untuk membuka sapaan atau komunikasi pertama dengan orang baru. Fira dari balita, lebih mudah menyapa orang yang baru ditemui dan tidak mengalami kendala misalnya, takut atau malu.
Kemampuan untuk menganalisa diri sendiri, menggunakan perasaannya untuk membuat perencanaan dan tujuannya. Singkatnya, anak yang cerdas intrapersonalnya, adalah anak yang mengetahui tujuannya, ingin masuk ke sekolah mana, mengapa dan tujuannya apa.
Cara menstimulasi dengan cara memberikan kesempatan untuk menetapkan dan memilih apa yang diinginkan. Orang tua mengawal dan mendampingi. Contoh paling sederhana adalah ketika anak akan memilih baju yang akan dikenakan. Biarkan anak memilih baju yang diinginkan, tidak mengapa tabrak motif atau tabrak warna. Pelan-pelan diberikan pengertian, bagaimana cara mengatur padanan warna dan motif.
Contoh yang diajarkan Bunda Romi : Ajari anak mandi dan siapkan kaca besar supaya anak mengetahui bagian-bagian tubuhnya. Mulai dari kepala, leher, perut dan suruh anaknya berkaca dengan posisi menyamping, supaya bagian belakang tubuhnya terlihat, katakan kepada anak, bahwa di bagian belakang ada punggung dan lain-lain yang harus dibersihkan juga.
Faiz sudah memilih baju sesuai keinginannya, sudah tidak bisa dipaksakan memakai ini atau itu. Begitu juga dengan Fira yang masih balita, rasa ingin menentukan baju sendiri sudah mulai terlihat.
Kemampuan untuk mengenali flora dan fauna serta melihat perbedaan dan persamaan yang ada di alam ini. Ajarkan anak untuk menyayangi rumput di taman. Caranya dengan memberitahukan bahwa ketika kaki kita diinjak akan terasa sakit, begitu juga dengan rumput. Lepaskan alas kaki saat menginjak rumput, itu adalah salah satu cara mengajarkan kecerdasan naturalis kepada anak.
Berikan anak binatang peliharaan untuk mengajarkan anak rasa tanggung jawab. Berikan anak rasa percaya untuk memelihara hewan tersebut, termasuk soal memberi makan.
Pentingnya memberikan stimulasi kepada anak yaitu untuk mengoptimalkan perkembangan anak dan membantu memunculkan talenta-talenta yang terpendam. Stimulasi perlu menyesuaikan usia dan karakteristik perkembangan anak.
Tambahan kecerdasan majemuk yang diberikan saat Konferensi Ayah Bunda Platinum tahun ini adalah kecerdasan moral. Begitu pentingnya sebuah moral, sehingga sampai dimasukkan ke dalam kecerdasan majemuk. Di sekolah Faiz, pendidikan moral diajarkan melalui pelajaran Aqidah dan Ahlak. Di rumah ummi dan abi selalu berusaha memberikan contoh sikap yang baik supaya Faiz dan Fira menerima dan melihat bagiamana orang harus bersikap. Baik untuk diri sendiri, keluarga, teman, tetangga, dan orang yang baru ditemui.
Kecerdasan moral adalah kemampuan memahami tuntutan yang ada di lingkungan, mengetahui apa yang baik dan buruk untuk dilakukan. Bunda Romi memberikan contoh cara menstimulasi kecerdasan moral dengan saling meminjamkan mainan kepada teman. Apabila melihat temannya tidak memiliki mainan, berikan pengertian kepada Si Kecil untuk meminjamkan dan bergantian memainkan dengan teman tersebut.
Faiz dan Fira juga sering bermain di rumah dengan teman-temannya. Terkadang temannya datang ke rumah, atau Faiz dan Fira yang bertandang ke rumah teman-teman tersebut.
Karakteristik Perkembangan Anak
Suatu kegiatan bermain harus memenuhi karakteristik berikut :
Booth Multiple Intelligence di Konferensi Ayah Bunda Platinum Tangerang, menyediakan konsultasi untuk mengenali kecerdasan Si Kecil sejak dini untuk mewujudkan Multitalentanya. Seperti yang ummi lihat kemarin, kakak dari Morinaga sedang membantu anak peserta konferensi membuat teropong.
Booth MI Play Plan #30HariMain |
Teman-teman Faiz dan Fira juga bisa membuat permainan yang menarik dan mendapatkan ide bermain melalui www.morinagaplayplan.com. Sudah banyak ide bermain yang ummi buat untuk Faiz dan Fira loh. Sekarang giliran teman-teman Faiz dan Fira yak.
Bunda Romi panggilan sayang dari semua peserta koferensi ayah bunda platinum untuk Dr. Rose Mini M. Psi hadir setelah Irfan Hakim berhasil menjawab pantun dari Bunda Romi. Bunda satu ini selalu memberikan gimmick untuk peserta konferensi ayah bunda yang hadir. Jadi, jam setelah makan siang enggak bakalan ngantuk dech.
Jujur nich, semua orang menginginkan memiliki anak yang cerdas dan sehat. Pemberian nutrisi, bentuk pola pengasuhan anak yang diterapkan oleh orang tua, serta stimulasi yang diberikan, mempunyai dampak yang besar terhadap pemberian kecerdasan seorang di mana dewasa.
Umumnya sebagai besar orang tua masih cenderung lebih mengutamakan kemampuan akademik sebagai dasar pengembangan kecerdasan anak. Orangtua terkadang mengesampingkan atau bahkan mengorbankan kemampuan anak yang lain. Sementara itu semakin banyak bukti yang menunjukan bahwa kecerdasan tidak hanya tergantung pada tingginya nilai akademik di sekolah saja.
Mengenal Kecerdasan Majemuk
1| Kecerdasan Musikal
Ada anggapan anak suka musik pasti jadi penyanyi. Eits, tunggu dulu, ayah bunda. Cerdas secara musik belum tentu menjadi penyanyi.
Kecerdasan musikal adalah kemampuan memahami dengan mengekspresikan diri dengan musik dan irama, menciptakan lagu, memainkan alat musik dsb.
Faiz (8 tahun), kurang suka bernyanyi, dia lebih suka memainkan alat musik dan suka mendengarkan musik. Fira (3 tahun), sangat senang bernyanyi, suka memainkan alat musik dan bisa menirukan suara alat musik.
Ummi menyediakan mainan alat musik |
Video di atas merupakan salah satu contoh membuatkan permainan yang mengasah kecerdasan musikal. Ummi membuatkan mainan marakas untuk Fira. Ide permainan tersebut merupakan Ide Bermain Kecerdasan Majemuk Multiple Intellegence Idea dari MI Play Plan.
Cara memberikan stimulasi untuk anak adalah mengenalkan musik sejak dalam kandungan. Menurut Bunda Romi, mengenalkan musik sejak dalam kandungan, bukan berarti memberikan earphone ke perut ibu hamil. Namun, ibu hamillah yang mendengarkan alunan musik, hati dan perasaan ibu menjadi nyaman, maka bayi yang dikandungan juga akan nyaman dan bahagia seperti perasaan ibu hamil yang sedang mendengar musik.
2| Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan dalam menggunakan kelenturan tubuh untuk mengatasi masalah, dan menghasilkan suatu produk. Anak yang kecerdasan kinestetiknya tinggi, bisa menjadi atlet atau pelari, balet atau apapun yang berhubungan dengan gerak tubuh.
Faiz sebagai kakak tertua, lebih menyukai aktifitas menggerakkan badan. Lari-lari, lompat-lompat dan tidak dapat duduk selama 5 menit. Fira, adiknya juga melakukan hal yang sama, namun masih bisa terkontrol dan mampu bermain dengan aktifitas duduk hingga 10 menit.
Mengajak anak mengeluarkan energi untuk olah raga |
Cara menstimulasi : Ajak anak-anak untuk bermain gerak badan, misalnya berolah raga atau bermain di lapangan.
3| Kecerdasan Logika Matematika
Apakah anak balita sudah boleh diajarkan hitung menghitung? apakah anak kelas 1 SD boleh diajarkan logaritma? tentunya stimulasi logika matematika tidak dapat diberikan sesaklek itu. Anak balita belum memahami simbol-simbol, ajarkan logika berpikir terlebih dulu, baru kemudian mengajarkan simbol berupa angka, penambahan, pengurangan sesuai dengan tahapan usianya.
Kecerdasan logika matematik adalah kemampuan untuk memahami kondisi atau situasi dengan menggunakan penalaran logika, kemampuan analisa, termasuk perhitungan matematis.
Cara menstimulasi : Ajak anak untuk belajar penalaran atau logika. Contohnya, "Nah, lebih banyak mana, lampu yang berwarna hijau atau kuning?"
Dari video di atas Fira belajar bagaimana berpikir secara logis, setelah memasukan makanan ke mulut monster. Di situ akan terlihat, monster mana yang memakan makanan yang paling banyak. Jadi monster ungu, memakan makanan warna ungu, monster merah memakan makanan warna ungu. Nah, dengan cara ini, ummi bisa mengarahkan Fira, mana yang paling banyak, mana yang paling sedikit.
Faiz sudah kelas 2 SD, sementara ini penalaran logikanya masih terbilang cukup bagus, meskipun harus terus diulang-ulang. Sedangkan Fira, sejak kecil sudah memahami logika banyak dan sedikit, luas dan sempit, ringan dan berat.
4| Kecerdasan Visual Spasial
Kecerdasan visual spasial adalah kemampuan untuk membayangkan suatu hasil akhir, berpikir kreatif, mengimajinasikan sesuatu dsb.
Bunda Romi mencontohkan bagaimana anak belajar menulis, bukan langsung ke ini huruf a seperti ini, seperti ini huruf w. Itu kurang benar, yang benar mulailah untuk mengenal garis lurus, atas ke bawah baru kemudian mengenal huruf.
Berikan analogi tentang bentuk huruf tersebut, contohnya huruf o, bentuknya bulat seperti bola atau bakso.
Silahkan Baca : Mengasah Kecerdasan Visual Spasial
Faiz mampu menulis dengan baik saat kelas 1 SD, sebelumnya sekolah, Faiz sudah mengenal dan hafal semua huruf, namun apabila menuliskan huruf d dan b kecil, selalu terbalik antara keduanya. Fira, di usianya yang hampir 3 tahun, sudah meminta untuk belajar huruf. Pernah sekali, ummi mengajarkan huruf o tapi bentuknya huruf i. Fira mengatakan salah, itu bukan huruf o.
5| Kecerdasan Liguistik
Kemampuan untuk mengekspresikan diri menggunakan bahasa, lewat membaca, menulis dan berkomunikasi.
Usahakan saat anak bertanya sesuatu dan ayah bunda sedang kerepotan. Hentikan aktiftas tersebut, kemudian jawan pertanyaan Si Kecil. Jawablah sesuai dengan pemahaman anak sesuai tingkatan usianya, jangan berlebihan.
Kemampuan liguistik bagus, anak bisa menjadi MC, menjadi penulis buku atau pembicara.
Faiz dan Fira berbeda dalam kecerdasan liguistik mereka. Faiz cenderung kurang dapat menceritakan peristiwa secara detail, sedangkan Fira mampu menceritakan satu peristiwa secara detail pada usianya yang masih balita.
Teman-teman Fira ingin melihat bagaimana Fira mendongeng bersama Chila dan Chilo, yuk lihat videonya. Seru dech, teman-teman bisa loh meminta ayah dan bunda membuatkan boneka seperti ini, kemudian membuat cerita.
Salah satu cara ummi memberikan stimulasi kepada Faiz untuk mengasah kecerdasan linguistiknya dengan mengajak membuat VLOG. Setelah motorik kasarnya membuat lego (kecerdasan kinestetik), daya pikirnya mengikuti aturan dari cara merakit (kecerdasan visual spasial), barulah ummi mengajak Faiz berlatih berbica untuk menceritakan apa yang baru saja dikerjakan (kecerdasan linguistik).
Cara menstimulasi adalah dengan mengajak anak mendengarkan dongeng atau anak dibacakan sebuah buku. Ajak anak untuk mengulang cerita tersebut atau meneruskan cerita tersebut.
6| Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain secara efektif, serta berempati, dan memahami orang lain. Bunda Romi mencontohkan bagaimana anak diajarkan untuk cerdas interpersonalnya. Misalnya saat di kelas, ada satu anak yang tidak membawa bekal, apakah anak tersebut bukan teman mereka, karena berbeda? cobalah ibu gurunya mengajak anak lain yang membawa bekal, untuk menyisihkan sedikit bekalnya, mengumpulkan dan memberikan kepada anak yang tidak membawa bekal.
Ajarkan cara yang baik dalam berteman, bukan diberikan teori tapi ajak anak untuk mempraktekan langsung. Beri anak makanan, kemudian biarkan anak menuju sekumpulan teman dan membagikan makanan tersebut ke teman-teman tersebut.
Mengajak teman-teman bermain dan mewarnai |
Kemampuan Faiz dalam berteman terkadang masih sulit untuk membuka sapaan atau komunikasi pertama dengan orang baru. Fira dari balita, lebih mudah menyapa orang yang baru ditemui dan tidak mengalami kendala misalnya, takut atau malu.
7| Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan untuk menganalisa diri sendiri, menggunakan perasaannya untuk membuat perencanaan dan tujuannya. Singkatnya, anak yang cerdas intrapersonalnya, adalah anak yang mengetahui tujuannya, ingin masuk ke sekolah mana, mengapa dan tujuannya apa.
Cara menstimulasi dengan cara memberikan kesempatan untuk menetapkan dan memilih apa yang diinginkan. Orang tua mengawal dan mendampingi. Contoh paling sederhana adalah ketika anak akan memilih baju yang akan dikenakan. Biarkan anak memilih baju yang diinginkan, tidak mengapa tabrak motif atau tabrak warna. Pelan-pelan diberikan pengertian, bagaimana cara mengatur padanan warna dan motif.
Contoh yang diajarkan Bunda Romi : Ajari anak mandi dan siapkan kaca besar supaya anak mengetahui bagian-bagian tubuhnya. Mulai dari kepala, leher, perut dan suruh anaknya berkaca dengan posisi menyamping, supaya bagian belakang tubuhnya terlihat, katakan kepada anak, bahwa di bagian belakang ada punggung dan lain-lain yang harus dibersihkan juga.
Faiz sudah memilih baju sesuai keinginannya, sudah tidak bisa dipaksakan memakai ini atau itu. Begitu juga dengan Fira yang masih balita, rasa ingin menentukan baju sendiri sudah mulai terlihat.
8| Kecerdasan Natural
Kemampuan untuk mengenali flora dan fauna serta melihat perbedaan dan persamaan yang ada di alam ini. Ajarkan anak untuk menyayangi rumput di taman. Caranya dengan memberitahukan bahwa ketika kaki kita diinjak akan terasa sakit, begitu juga dengan rumput. Lepaskan alas kaki saat menginjak rumput, itu adalah salah satu cara mengajarkan kecerdasan naturalis kepada anak.
Berikan anak binatang peliharaan untuk mengajarkan anak rasa tanggung jawab. Berikan anak rasa percaya untuk memelihara hewan tersebut, termasuk soal memberi makan.
Faiz diajarkan menyiram tanaman |
Pentingnya memberikan stimulasi kepada anak yaitu untuk mengoptimalkan perkembangan anak dan membantu memunculkan talenta-talenta yang terpendam. Stimulasi perlu menyesuaikan usia dan karakteristik perkembangan anak.
9| Kecerdasan Moral
Tambahan kecerdasan majemuk yang diberikan saat Konferensi Ayah Bunda Platinum tahun ini adalah kecerdasan moral. Begitu pentingnya sebuah moral, sehingga sampai dimasukkan ke dalam kecerdasan majemuk. Di sekolah Faiz, pendidikan moral diajarkan melalui pelajaran Aqidah dan Ahlak. Di rumah ummi dan abi selalu berusaha memberikan contoh sikap yang baik supaya Faiz dan Fira menerima dan melihat bagiamana orang harus bersikap. Baik untuk diri sendiri, keluarga, teman, tetangga, dan orang yang baru ditemui.
Kecerdasan moral adalah kemampuan memahami tuntutan yang ada di lingkungan, mengetahui apa yang baik dan buruk untuk dilakukan. Bunda Romi memberikan contoh cara menstimulasi kecerdasan moral dengan saling meminjamkan mainan kepada teman. Apabila melihat temannya tidak memiliki mainan, berikan pengertian kepada Si Kecil untuk meminjamkan dan bergantian memainkan dengan teman tersebut.
Fira mengaji bersama teman-temannya, |
Faiz dan Fira juga sering bermain di rumah dengan teman-temannya. Terkadang temannya datang ke rumah, atau Faiz dan Fira yang bertandang ke rumah teman-teman tersebut.
Karakteristik Perkembangan Anak
- Perkembangan anak di bawah 1 tahun (usia bayi). Didominasi oleh perkembangan motorik (gerakan) yang bersifat refleks dan protektif. Peka terhadap lingkungan dan memiliki cara unik untuk meresponnya. Kemampuan perseptual dan kognitif sudah ada, tetapi masih sangat sederhana.
- Perkembangan anak 1-3 tahun (usia balita). Biasanya mereka akan energik, aktif, antgusias dan selalu ingin tahu. Kemampuan motorik, sosial, bahasa dan kognitif berkembang pesat. Dalam kehidupan sosial, anak sedang belajar membangun perasaan otonomi dengan menunjukan kemauan keras utnuk mandiri, kendari kurang menyenangkan orang dewasa di sekelilingnya.
- Perkembangan anak 4-6 tahun (Masa Kanak-kanak awal). Ditandai dengan energi yang besar, antusiasme dan rasa ingin tahu. Kosa kata dan perkembangan intelektualnya berkembang secara pesan. Sudah ada pengendalian atas perilaku sendiri.
Bermain adalah suatu kegaitan yang disenangi anak tanpa didasari keterpaksaan dan merupakan cara belajar yang paling alami untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. (Papalia, Olds&Feldam, 2001)
Kegiatan bermain Faiz dan Fira |
Suatu kegiatan bermain harus memenuhi karakteristik berikut :
- Motivasinya dari diri (instrinsik)
- Diwarnai emosi yang positif
- Fleksibel, mudah beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain.
- Menekankan proses daripada hasil
- Anak bebas memilih
- Memiliki kualitas pura-pura
- Melatih fisik, emosi, sosial dan kognitif anak
- Sarana rekreasi
- Belajar menaati peraturan
- Belajar bersosialisasi dan bekerjasama
- Persiapan menjalankan peran di kehidupan dewasa
- Mestimulasi kecerdasan majemuk
- Bermain Fungsional : Dilakukan oleh anak usia 0-2 tahun. Ditandai dengan gerakan pengulangan, manipulasi atau gerakan meniru untuk mengembangkan kemampuan otot fisik. Contohnya bayi menggoncangkan rattle (kerincingan), bayi yang merangkak mengejar suatu benda.
- Bermain Konstruktif : Dilakukan oleh anak usia 2-3 tahun. Permainan ini ditandai dengan aktivitas membuat sesuatu mengunakan material yang ada di sekelilingnya. Contohnya bermain membangun menara dengan lego, bongkar pasang (puzzel)
- Bermain Peran : Dilakukan sejak anak berusia 3-7 tahun. Ditandai dengan kemampuan anak untuk berpura-pura menjalani peran tertentu. Misalnya bermain pesawat-pesawatan dari penggaris, berpura-pura menjadi guru
- Bermain dengan Peraturan : Diamainkan sejak usia anak 7 tahun ke atas. Ditandai dengan adanya aturan yang harus dipatuhi anak saat bermain. Contohnya petak umpet, sepak bola, bulu tangkis dan lain-lain.
- Memilih permainan untuk anak, hendaknya menyesuaikan dengan karakteristik dan tugas perkembangan anak. Contohnya nich, tidak perlu mahal-mahal membelikan mainan anak. Ayah dan Bunda dapat memberikan apa yang ada di rumah. Biarkan anak membuka lemari piring, mengambil piring, sendok, gelas plastik untuk dimainkan. Sewaktu Faiz dan Fira kecil, kesukaan mereka ya gitu. Pernah ummi kunci lemarinya, tapi akhirnya dibuka karena pada dasarnya anak-anak akan mengambil apa yang sering mereka lihat dalam keseharian.
- Ciptakan lingkungan dan suasana yang tepat untuk bermain. Jangan ada keterpaksaan dan rasa takut. Ingat ya, Ayah Bunda, temani anak bermain minimal 1 jam dalam sehari bermain bersama Ayah dan Bunda
- Pilih permainan yang dapat mengembangkan keseluruhan potensi anak, khususnya kecerdasan majemuknya. Contohnya seperti tadi, pilihkan alat musik mainan untuk kecerdasan musikal; ajak anak bermain bola atau olah raga lainnya untuk kecerdasan kinestetik; biarkan anak memberantakan mainan, setelah itu ajak memasukan mainan dengan mengajarkan berhitung untuk kecerdasan logika matematika; tunjukan anak mainan yang besar, sedang dan kecil untuk kecerdasan visual spasial; bacakan dongeng kemudian minta anak untuk meneruskan atau mengulang dongeng untuk kecerdasan linguistik; beri kesempatan anak bermain dengan temannya untuk kecerdasan interpersonal; beri kesempatan anak memilih pakaian untuk kecerdasan intrapersonal; ajak anak bermain di taman dan bertemu dengan hewan untuk kecerdasan naturalisnya.
- Pilih permainan yang kreatif, misalnya dengan memanfaatkan bahan yang tersedia, sehingga tidak harus membeli. Contohnya membuat puzzel menggunakan karton bekas, membuat drum menggunakan ember atau kaleng bekas.
- Ajak anak untuk berdiskusi setelah bermain serta membahas berbagai pelajaran dan manfaat yang dapat diambil dari permainan tersebut. Contohnya setelah bermain menggunakan botol air meneral kosong dan memasukan bola kecil ke dalamnya. Apa yang terjadi saat botol mineral tersebut dibalik? bola yang ada di dalam, akan jatuh dan keluar.
- Berikan kesempatan untuk menggunakan daya imaginasi dan kreativitas anak-anak. Anak-anak adalah ahli imaginer terhebat yang ummi rasa. Faiz dan Fira sama-sama memiliki daya imajinasi yang terkadang membuat ummi dan abi tertawa. Tapi, ternyata dengan daya imajinasi mereka, suatu saat khayalan mereka mungkin bisa direalisasikan. Seperti Faiz membayangkan sepeda motor terbang, bukan pesawat saja yang bisa terbang.
Morinaga selalu mengadakan parenting seminar loh, jadi jangan terlambar dan ketinggalan informasinya ya. Ayah bunda dapat mengikuti media sosial Morinaga di bawah ini :
Website : www.morinagaplatinum.com
Facebook : Morinaga Platinum
Twitter : @MorinagaID
Instagram : @morinagaplatinum
Youtube : Morinaga Platinum
Acara nya seru ya, materinya juga ok
ReplyDeleteiya mbak, seru banget
DeleteMasa kanak-kanak kanal memang menyenangkan.
ReplyDeleteI p, sangat menyenangkan
DeleteTernyata stimulasi itu penting banget yak...ga nyangka kalau bermain bisa jadi stimulasi juga
ReplyDeleteIya mbak, bermain tapi ditemani orang tua atau pengasuh, kalau enggak interaktif ya sama saja boong
DeleteWahhh chil kid! Dulu waktu kecil suka banget kalau mereka dateng ke sekolah. Morinaga ini sepertinya sudah dari lama ya peduli dengan tumbuh kembang anak.
ReplyDeleteTerima kasih tipsnya ya, Mbak. Ilmunya insya Allah akan aku praktekan suatu saat jika sudah menjadi seorang ibu.
Seru banget acaranya.
ReplyDeleteGenerasi Milennial sekarang enak banget sudah terfasilitasi dengan adanya kelas belajar bagi para ortunya gini. Semoga kita bisa terus upgrade ilmu biar jadi Mommy and Daddy yang kece yaaaa
nice sharing bunda
ReplyDeleteMbaaak ini mah super komplit! Selamat yaa! Aku ga ikut soalnya jauh tapi baca ini dapat banyak ilmu.
ReplyDelete